Nakita.id - Akibat ucapannya soal bau ikan asin, Galih Ginanjar telah dilaporkan mantan istrinya Fairuz A Rafiq pada pihak polisi.
Mulanya, Galih mengaku bahwa apa yang ia katakan itu merupakan fakta.
"Cuman yang saya bilang itu adalah faktanya seperti itu. Kadang netizen aja berpikiran lain," ungkap Galih dalam tayangan Silet.
Baca Juga: Eksis Berujung Duka, Ingin Eksis di Aplikasi Tik Tok Malah Hilang Terseret Air Sungai
Namun, dalam tayangan Rumpi (3/7/2019) Galih Ginanjar menjelaskan bahwa ikan asin yang dimaksud adalah makanan dan tak ada maksud untuk menyindir siapa pun.
"Salah saya di mana ya? Kalau saya beropini kalau untuk ikan asin itu adalah makanan, tidak menjurus ke mana-mana," ungkap Galih mengelak tuduhan publik soal 'ikan asin' yang mengarah pada organ intim perempuan.
"Tidak (tidak menyindir), memang di situ kontennya saya bilang ikan asin itu makanan. Saya itu bilang makanan," tambah Galih.
Baca Juga: Nikita MIrzani Sindir hingga Beri Komentar Menohok Soal Kasus 'Ikan Asin', Ruben Onsu Geleng Kepala
Perkataan Galih soal ikan asin sempat membuat heboh negeri ini termasuk mendapatkan kecaman dari banyak orang.
Dalam tayangan Pagi Pagi Pasti Happy (4/7/2019) akhirnya ada pihak dari KOMNAS Perempuan angkat biacara soal kasus bau ikan asin tersebut.
Wakil Ketua KOMNAS Perempuan Dr. Dra. Budi Wahyuni MM.MA, mengungkapkan apa yang sedang viral saat ini soal ikan asin masuk pada pelecehan seksual.
"Ibu sebagai wanita dan juga sebagai Wakil Ketua KOMNAS Perempuan juga, menyikapinya gimana, Bu?" tanya Uya Kuya.
"Ini kan nyata banget ya (kasus ikan asin) masuk kategori pelecehan seksual ya, dimana ada satu ungkapan apa lagi ada buktinya yang menyerang atribut seksual," jawab Budi Wahyuni.
Baca Juga: 7 Tahun Menikah, Siapa Sangka Andhika Pratama Simpan Rasa Curiga pada Ussy Sulistyawati
"Ini ada bukti bahwa rekaman itu, memang ada konteks merendahkan harkat dan bartabat perempuan," tambahnya.
Budi Wahyuni mengaku mengapresiasi para korban yang bersedia melapor kasus pelecehan seksual yang dialami.
Tujuannya yaitu untuk memberikan efek jera pada pelaku.
Baca Juga: Wanita Ini Konsumsi Viagra Setiap Hari untuk Bertahan Hidup, Ternyata Ada Fakta Lain di Baliknya
"KOMNAS Perempuan mengapresiasi ya bagi para korban yang bersedia melaporkan (kasus pelecehan seksual), karena ada proses penjeraan juga bagi pelaku," ujar Budi Wahyuni.
"Tempatkan perempuan sebagai subyek yang memang harga dan martabat yang dilindungi tidak direndahkan," tambahnya.
Jika Moms lupa, sebelumnya Galih Ginanjar membandingkan soal hubungan ranjangnya antara saat bersama Barbie Kumalasari dan saat masih bersama Fairuz A Rafiq dalam akun YouTube Rey Utami & Benua.
Saat itu Rey Utami bertanya soal hubungan ranjangnya dengan mantan istri.
"Wah, 15 menit juga udah paling panjang itu," jawab Galih dengan santai.
"Karena apa, Kumalasari tuh orangnya bersih, resik. Gue aja nih mau ciuman, 'Beb, gigi kamu bau. Gue udah sikat gigi. Nggak aku nggak mau sikat gigi, besok ke dokter gigi gimana caranya itu gigi dicabut'. Langsung gitu," ucap Galih menjelaskan pengalamannya dengan Barbie Kumalasari.
"Kalau yang onoh (mantan istri) lu tau kan? Buka tudung saji, ah ikan asin, tutup lagi," cerita Galih.
Apakah Moms setuju dengan Wakil Ketua KOMNAS Peremuan yang menyatakan bahwa kasus bau ikan asin itu termasuk pelecehan seksual?
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR