Nakita.id - Tadi pagi dikabarkan bahwa Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia.
Sutopo mengembuskan napas terakhirnya di Guangzhou, China, Minggu (7/7/2019) pukul 02.20 waktu setempat atau 01.20 WIB.
Berbagai pengobatan dan perawatan di sejumlah rumah sakit pun telah dilakukannya setahun belakang.
Baca Juga: Menyayat Hati, Tulisan Permintaan Maaf Sutopo Purwo Nugroho untuk Orangtuanya Buat Warganet Terharu
Sebelum meninggal dunia, ia sempat bercerita soal pertama kali divonis dalam tayangan di iNews Oktober 2018.
Dalam acara itu, Sutopo mulanya tak percaya jika mengidap kanker paru.
Karena menurutnya gaya hidupnya sehat dan tak ada keturunan yang pernah mengidap kanker paru.
Baca Juga: Galih Ginanjar Diceritakan Soal Suramnya Hidup di Penjara, Raffi Ahmad: 'Wajahnya Jadi Ketakutan'
Akhirnya pada Januari 2018, Sutopo divonis mengidap kanker paru stadium 4 B yang sel kankernya sudah menyebar ke tulang.
Ia kembali bercerita jika sebelumnya hanya sering mengalami batuk-batuk dan sempat mengalami sakit di dada kiri.
Sutopo mulanya mengira ia terkena penyakit jantung hingga memeriksakannya ke dokter.
Saat diperiksa menurut dokter organ jantungnya normal, ia pun disarankan untuk memeriksakan ke dokter lain karena diduga terkena asam lambung.
Hasil pemeriksaan berikutnya, dokter mengatakan jika asam lambung Sutopo naik dan mengakibatkan sesak napas hingga batuk-batuk.
Setelah diberi obat, sakitnya tak kunjung sembuh.
Sutopo akhirnya inisiatif untuk memeriksakan paru-parunya di Bulan Januari 2018.
Setelah cek, dokter menyatakan bahwa Sutopo terkena kanker paru-paru.
"Dokter menyatakan 'sampean terkena kanker paru-paru, kankernya sudah menyebar, stadiumnya 4'. Di situ saya syok saya (mulanya) tak menceritakan ke istri, anak dan keluarga," ujar Sutopo.
Setelahnya, Sutopo memutuskan untuk kembali memeriksakan kesehatannya ke Malaysia.
"Sempat setelah itu, istri saya kasih tahu (Sutopo terkena kanker paru), nangis dia," kata Sutopo.
Setelah melakukan pemeriksaan ke Malaysia, hasilnya pun sama, ia terkena kanker paru-paru.
"'Kalo ini (kanker paru) bisa disembuhkan nggak? (tanya Sutopo pada dokter)', '(dokter menjawab) kanker itu nggak bisa disembuhkan sampe saat ini, ya nanti kita kasih kemoterapi, umur kamu paling nambah satu sampe tiga tahun'," begitu kata Sutopo menceritakan kejadian saat itu.
Baca Juga: Tak Merokok dan Suka Makan Sehat pun Bisa Kena, Kenali 6 Tanda Kanker Paru yang Sering Diabaikan!
"Itu saya syok, inget anak sama istri, waktu itu duduk sendirian. Jakarta gempa waktu itu, 'ya udah lah saya nggak melayani saja (saat itu)'," tambahnya.
Setelah menjalani pengobatan selama satu tahun lebih, akhirnya Sutopo Purwo meninggal dunia.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR