Nakita.id - Kasus soal 'ikan asin' tampaknya makin berbuntut panjang.
Minggu lalu, tepatnya hari Jumat 5 Juli 2019 Galih Ginanjar menjalani proses pemeriksaan terkait video soal ikan asin.
Setelah kasus tersebut tersebar, banyak pihak turut angkat bicara termauk dari KOMNAS Perempuan.
Dalam tayangan Pagi Pagi Pasti Happy (4/7/2019), Wakil Ketua KOMNAS Perempuan, Dr. Dra. Budi Wahyuni MM.MA, mengungkapkan apa yang sedang viral saat ini soal ikan asin masuk pada pelecehan seksual.
"Ibu sebagai wanita dan juga sebagai Wakil Ketua KOMNAS Perempuan juga, menyikapinya gimana, Bu?" tanya Uya Kuya.
Baca Juga: Mengharukan, Gadis Ini Meninggal di Pesta Ulang Tahun Temannya!
"Ini kan nyata banget ya (kasus ikan asin) masuk kategori pelecehan seksual ya, dimana ada satu ungkapan apa lagi ada buktinya yang menyerang atribut seksual," jawab Budi Wahyuni.
Tak hanya dari KOMNAS Perempuan, banyak kelompok perempuan atau emak-emak juga turut angkat bicara terkait kasus bau 'ikan asin' tersebut.
View this post on Instagram
Seperti yang diunggah oleh Hotman Paris dalam akun Instagramnya, tampak ada kelompok bernama Perempuan Peduli Keadilan juga turut membicarakan soal kasus yang sedang viral tersebut.
Devita Rusdy, selaku ketua dari Perempuan Peduli Keadilan DKI Jakarta mengaku mewakili perempuan Indonesia untuk menanggapi kasus yang sedang dialami oleh Fairuz.
Baca Juga: Masih Ingat Veri AFI? Sempat Jadi Penjual Nasi Goreng, Siapa Sangka Veri Kembali Meniti Kariernya
Ia juga mengungkapkan bahwa tak pantas seorang mantan suami membongkar aib mantan istrinya.
"Saya Devita Rusdy, ketua Perempuan Peduli Keadilan DKI Jakarta, bersama -sama sahabat saya yang luar biasa hari ini akan membahas, menanggapi, mewakili wanita-wanita Indonesia pastinya, menanggapi kasusnya Fairuz dan mantan suami yang menurut kita yah (menurut) perempuan Indonesia juga pasti tu nggak pantas banget, mantan suami, ibu dari anak kandungnya bisa bongkar aib rumah tangga yang nggak pantas dibikin video, seluruh Indonesia melihat," ujar Devita.
Baca Juga: Kondisi Terkahir Sutopo Purwo Sebelum Meninggal Dunia Buat Sang Ayah Menangis: 'Sudah Keliatan Loyo'
View this post on Instagram
Tak hanya itu, dalam video selanjutnya, Hotman Paris juga memperlihatkan saat rombongan emak-emak tampak murka dan angkat bicara soal 'ikan asin'.
Dalam video itu, seorang perempuan yang mengaku dari perkumpulan pengajian mengatakan siap mendukung Fairuz.
"Sebenernya kami miris ya dengan kasus 'ikan asin' ini kita mendukung banget untuk Fairuz. Untuk laki-lakinya parah banget, kita perempuan juga suka keputihan tapi nggak gitu-gitu amat kali perasaan, please deh," ujar emak-emak yang berkerudung kuning.
Baca Juga: Penggali Kubur Heran dengan Hal Aneh yang Terjadi Saat Menggali Tanah untuk Jenazah Sutopo Purwo
Tiba-tiba riuh dari rombongan itu terdengar bersahutan untuk mengungkapkan pendapatnya.
"Penjarakan, penjarakan, Bang Hotman tolong bela kita, bela kita, bela perempuan," tambahnya lagi.
"Mulutnya itu lo," ujar emak-emak lainnya.
"Semua perempuan merasa terhina," emak-emak lain kembali menyahut.
"Kita minta bang Hotman semua dibabat habis orang-orang yang menghina itu, polisikan. Kalo perlu kita demo, Kita demo dimana ya, yuk demo," jelas emak-emak yang berkerudung kuning lagi.
"Termasuk orang yang menyebarkan konten asusila (juga ditindak)," ujar lainya.
Itu secuplik komentar emak-emak dari berbagai kalangan terhadap kasus 'ikan asin'.
Simak 5 Destinasi Sejuk di Indonesia serta Rekomendasi Gaya agar Tetap Nyaman dan Hangat dari Uniqlo
Source | : | |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR