Nakita.id - Kurun beberapa waktu ini, Indonesia banyak kehilangan tokoh besar karena penyakit kanker.
Sebut saja Ustaz Arifin Ilham, Ibu Negara ke-5 Ani Yudhoyono, yang terbaru Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Namun ada pula publik figur yang berhasil lolos dari keganasan kanker.
Seperti Titiek Puspa, Shahnaz Haque, juga Ria Irawan.
Ya, artis senior Ria Irawan dikenal sebagai salah satu survivor penyakit kanker.
Sudah dua tahun ia dinyatakan sembuh dari kanker getah bening.
Lewat akun instagramnya, ia sedikit menceritakan masa-masa sakitnya saat menderita kanker.
Pada 24 Juli nanti, tepat 5 tahun Ria mengenal penyakit yang belum ada obatnya ini.
"Saya #hampirgocap . Ntarrr tgl 24 Juli 2019 dan 5 tahun mengenal #kanker #cancer #byecancer," tulis Ria di instagramnya, Rabu (10/7/2019).
Baca Juga: Warkop DKI Didera Duka, Salah Seorang Pendirinya, Rudy Badil Meninggal Dunia
Aktris senior ini juga membeberkan bahwa selama berjuang melawan kanker, rambutnya telah 2 kali botak.
Dalam kurun waktu setahun lebih, ia telah menjalani 12 kali kemoterapi dan 25 kali radiasi.
Namun, ia tetap semangat dan tak berputus asa pada penyakit yang pernah menggerogoti tubuhnya itu.
Artis yang menikah dengan asistennya sendiri ini juga membagikan tips terbebas dari kanker.
"Gratis. Mumpung Jantung masih berdetak niii," ujar Ria.
Ria yakin jika kehendak Sang Kuasalah yang paling utama membuatnya sembuh dari kanker stadium 3C2.
Namun, ia tetap membagikan tips ampuh terbebas dari penyakit ganas itu.
Ternyata bukan hanya medis, Moms, kunci utama sembuh dari kanker justru datang dari diri penderitanya sendiri.
Menurut Ria, cara pertama bebas dari kankernya adalah berhenti mengeluh.
Yang kedua memaafkan semua hal dan semua orang, serta terakhir selalu bersyukur.
Baca Juga: Dengar Salmafina Diisukan Pindah Agama, Sunan Kalijaga Beri Tanggapan:
Menurut para peneliti, bersyukur memang bisa menghindarkan diri dari rasa depresi, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, membuat bahagia, serta tidur lebih nyenyak.
Menurut sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam Personality and Individual Differences, orang yang bersyukur lebih sedikit mengalami rasa sakit.
Robert Emmons, seorang peneliti terkemuka juga menemukan bahwa rasa syukur efektif meningkatkan kebahagiaan dan mengurangi depresi.
Rasa syukur mengurangi banyak emosi beracun, seperti iri, dendam, penyesalan yang kerap menyebabkan frustasi.
Selain itu, menurut sebuah studi 2011 yang diterbitkan dalam Applied Psychology: Health and Well-Being, meluangkan waktu 15 menit sebelum tidur untuk mengucap syukur bisa membuat tidur jauh lebih nyenyak.
Selain ketiga kunci yang dibeberkan Ria Irawan di atas, berobat secara medis tetap jadi prioritas ya, Moms.
Ria juga menjaga kesehatan fisiknya dengan mengonsumsi vitamin dari buah dan sayur, protein, kalsium, dan lain sebagainya.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Instagram,psychologytoday |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR