Nakita.id- Kegiatan Masa Orientasi Siswa di Sekolah Taruna Indonesia di Palembang meninggalkan duka.
Pasalnya, kekerasan di sekolah Taruna kembali terjadi hingga menyebabkan sorang siswa meninggal dunia.
Salah seorang siswa berinisial DBJ (14) diketahui meninggal dunia usai mengikuti kegiatan orientasi di sekolahnya.
Dikutip dari Kompas.com, DBJ (14) disebut oleh pihak sekolah sebelumnya tewas usai berjalan belasan kilometer.
Kemudian saat melewati Prit selebar dua meter, korban mendadak pingsan tak sadarkan diri hingga harus dibawa ke rumah sakit.
Setelah korban dibawa rumah sakit, DBJ justru dinyatakan telah meninggal dunia secara mendadak.
Melihat kenyataan tersebut, keluarga DBJ yang merasa janggal tentang kematian anaknya hingga memutuskan melakukan autopsi.
Setelah dilakukan autopsi, dokter forensik menyatakan terdapat endapan darah di bagian kepala dan di dalam dada korban.
Hal tersebut menjadi tanda-tanda adanya kekerasan akibat hantaman benda tumpul terhadap korban.
Sementara itu, Tarmizi Endrianto selaku Kepala SMA Taruna Indonesia Palembang mengaku kalau pihaknya telah melaksanakan kegiatan orientasi sesuai prosedur.
Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Firlli menjelaskan, mereka masih melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap pelaku yang merupakan Pembina Sekolah yaitu Obbi.
Sejauh ini, Obbi merupakan pelaku tunggal dari peristiwa tewasnya seorang siswa SMA Taruna tersebut.
"Untuk komptensinya sebagai pembina masih diselidiki seperti apa, karena masih akan dilakukan pemeriksaan," ungkap Firlli.
Kasus tewasnya DBJ (14) mencuat ketika dilaporkan oleh orangtua korban yang mendapati luka memar di bagian kepala, dada, dan kaki korban.
Setelah dilakukan autopsi, dokter forensik mendapati luka tersebut disebabkan benda tumpul hingga luka di bagian kepala menyebabkan korban tewas.
Disinggung soal Pembina Sekolah tersebut, Kepala SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia, Tarmizi Endrianto mengatakan, Obbi (24) baru sepekan bekerja.
Tarmizi mengatakan, Obbi mengajukan lamaran pekerjaan beberapa bulan lalu sebelum dipanggil untuk bekerja sebagai pembina di sekolah.
"Statusnya sebagai pegawai baru seminggu bekerja," kata Tarmizi, di Mapolres Palembang, Senin (15/7/2019).
Disinggung soal kompetensi Obbi sebagai bidang pembina, Tarmizi enggan berkomentar lebih jauh.
Tarmizi meminta agar hal itu ditanyakan ke pihak kepolisian karena seluruh informasi telah disampaikan.
"Nanti biar polisi saja, semuanya sudah disampaikan ke polisi," ujarnya.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Safira Dita |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR