Nakita.id – Apakah Moms sedang mengandung dan kerap mencari tahu tentang cara persalinan normal?
Bagi Moms yang sudah bulat memilih jalan lahir Si Kecil dengan normal memang wajib tahu cara persalinan normal.
Nyatanya cara persalinan normal tidak menakutkan lo Moms asalkan kita mengerti betul bagaimana prosesnya.
Baca Juga: Tak Semua Ibu Melahirkan Spontan Alami, Moms dengan Kondisi Ini Baiknya Lakukan Persalinan Sesar
Melansir dari healthline, seperti inilah tahapan cara persalinan normal yang harus Moms tahu agar tidak memunculkan kepanikan sebelum bersalin.
1. Pecahnya kantung ketuban
Kantung ketuban merupakan selaput berisi cairan yang mengelilingi Si Kecil saat berada di dalam kandungan.
Kantung ini sangat normal jika pecah sebelum Si Kecil lahir, walaupun beberapa kasus ada yang tetap utuh sampai kelahiran.
Warnanya bening dan tidak berbau, sehingga Moms tidak perlu takut ketika kantung ini pecah.
2. Mulai kontraksi
Kontraksi adalah proses pengencangan dan pelepasan pada rahim Moms.
Gerakan-gerakan ini pada akhirnya akan membantu Si Kecil untuk mendorong leher ke rahim Moms.
Kontraksi akan terasa seperti kram berat atau tekanan tinggi pada punggung.
3. Serviks mulai melebarkan diri
Leher rahim adalah bagian terendah dari rahim yang terbuka ke jalur Miss V.
Serviks sendiri merupakan tubular sekitar tiga sampai empat sentimeter panjangnya dengan saluran yang menghubungkan rongga rahim ke Miss V.
Baca Juga: Barbie Kumalasari Mengaku Sudah Bergelar 'SH', Pihak Kampus Angkat Suara: Kuliahnya Hanya 2 Tahun
Selama persalinan, serviks akan berperan sebagai fasilitas lancarnya jalan keluar Si Kecil,
Dengan cara melebarkan atau membuka yang cukup besar untuk Si Kecil lewat.
4. Bersiap untuk bersalin
Ketika saluran sekviks sudah cukup terbuka yang mencapai diameter 10 sentimeter, Si Kecil sudah bisa masuk je jalan lahirnya.
Saat Si Kecil masuk ke rongga Miss V, kulit dan otot Moms akan meregang dan Moms akan merasa sensasi terbakar pada kulit.
Pada kondisi ini biasanya banyak tenaga medis yang memutuskan unutk melakukan episiotomi.
Karena titik peregangan yang maksimum sudah tidak cukup untuk mengeluarkan Si Kecil dari jalur lahirnya.
Moms biasanya tidak akan merasakan sakitnya episiotomy akibat otot-otot yang kehilangan perasa saat Si Kecil terus mendorong.
5. Mendorong Si Kecil
Setelah kepala Si Kecil bisa keluar, Moms harus berhenti melakukan pendorongan.
Perawat akan membersihkan mulut dan hidung Si Kecil dengan cara disedot agar bersih dari cairan ketuban dan lendir.
Sangat penting melakukan ini sebelum Si Kecil mulai bernapas dan menangis.
Setelah itu Moms akan diminta untuk mendorong lagi agar Si Kecil bisa keluar dengan lancar.
Baca Juga: Selain Obat Mual Saat Hamil, Ini Cara Mencegah dan Mengobati Mual dengan Cara Alami! Dijamin Ampuh
6. Mendorong plasenta
Plasenta dan kantung ketuban yang melindungi Si Kecil selama kehamilan masih berada di dalam rahim setelah Si Kecil keluar.
Baca Juga: Kenali 7 Tanda Awal Autisme Pada Si Kecil Sejak Umur 2 Tahun!
Karena itu Moms perlu melakukan dorongan lagi sambil perawat menggosok perut Moms untuk mengencangkan rahim dan melonggarkan plasenta.
Moms akan merasakan tekanan lagi saat plasenta dikeluarkan akan tetapi tidak sebanyak saat Si Kecil yang dikeluarkan.
Penting sekali bagi tenaga medis untuk memastikan plasenta tersebut keluar secara utuh agar tidak ada sisa-sisa makanan di rahim yang bisa menyebabkan pendarahan.
Kira-kira seperti itu Moms cara persalinan normal yang paling umum, jangan lupa berkonsultasi ke dokter ya Moms!
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR