3. Terapkan aturan
Pastikan anak Moms memahami apa yang boleh dan tidak boleh diucapkan, dan pada saat kapan.
Berikan Si Kecil penjelasan, mengapa Moms menerapkan aturan tersebut.
Sehingga Si Kecil dapat memahami aturan yang ada dalam keluarganya.
Jelaskan juga padanya, tak semua isi pikiran dapat diungkapkan sesuka hati.
"Penting untuk membuat batasan dan konsisten menjalaninya," kata psikolog klinis, Wade Horn.
Tunjukkan perhatian Moms dengan mengatakan kepada Si Kecil bahwa Moms memahami perasaannya, meski tak menyetujui caranya mengungkapkan emosi.
Bangunlah komunikasi dengan Si Kecil, ajak ia mengungkapkan alasan di balik kata-kata kasar yang diucapkannya.
4. Fokus pada solusi
Telusuri lebih jauh mengapa Si Kecil bersikap atau berkata kasar kepada Moms, karena Si Kecil pasti punya alasan di baliknya.
Bisa jadi cara Moms memperlakukannya membuat Si Kecil emosi dan menyimpan kemarahan.
Misalnya saat Si Kecil sedang mengerjakan tugasnya atau membersihkan mainannya, Moms selalu bertanya apakah ia sudah menyelesaikan tugasnya, setiap beberapa menit.
Adalah tugas orangtua untuk mencari solusi bersama, agar tercipta harmoni dengan sikap saling menghargai.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | Kompas.com,Nakita.id |
Penulis | : | Safira Dita |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR