Nakita.id - Moms pasti tahu, kan bahwa telur merupakan sumber makanan dengan tinggi protein dan harganya pun tidak mahal?
Lebih dari setengah protein yang ditemukan pada telur berada di bagian putihnya.
Bagian ini mengandung vitamin B2 dan mengandung tingkat lemak yang rendah daripada bagian kuning telur loh Moms!
Baca Juga: Selain Madu, 4 Makanan Ini Dilarang Diberikan pada Bayi 0-1 Tahun
Selain itu, telur kaya akan selenium, vitamin D, B6, B12 dan mineral seperti zinc dan zat besi. Tak kalah baik, bagian kuning telur merupakan sumber kaya akan vitamin A, D, E dan K.
Sehingga penting bagi Moms untuk mengenalkan telur kepada Si Kecil karena banyak sekali manfaat yang akan mereka dapatkan.
Tidak jarang, beberapa bayi mengalami reaksi berbeda saat mengonsumsi telur. Hal ini dikarenakan protein yang berada di dalam telur.
Kekebalan tubuh bayi bekerja selama 24 jam untuk melindungi mereka dari parasit, bakteri, dan virus. Bagaimanapun sistem kekebalam tubuh bayi belum sepenuhnya berkembang, sehingga kinerja belum seoptimal milik orang dewasa.
Penyebab dasar alergi telur pada Si Kecil yaitu karena ketidakmampuan sistem kekebalan untuk membedakan protein telur dengan patogen yang menyebabkan penyakit.
Tubuh bayi menganggap protein pada telur sebagai benda asing yang akan melakukan serangan untuk menyebarkan penyakit.
Baca Juga: WHO Temukan Banyak Makanan Bayi Mengandung Banyak Gula dan Pemanis Buatan
Dikarenakan oleh hal ini, tubuh melepaskan antibodi yang disebut Imunoglobulin.
Sel menyadari kehadiran imunoglobulin ini sehingga mereka melepaskan histamin yang mampu membuat kulit terlihat kemerahan dan hidung berair.
Beberapa tanda lainnya yang menunjukkan alergi pada bayi yaitu;
Pertama, gatal pada kulit yang muncul seperti benjolan berwarna merah. Apabila kondisi ini mengalami komplikasi, bisa menghantarkan kepada eksim kulit.
Kedua, bayi mengalami pembengkakan pada mulut dan tidak jarang juga terjadi pembengkakan pada lidah.
Ketiga, Mata mengalami kemerahan yang disertai gatal, bengkak, serta air mata yang keluar secara berlebihan.
Keempat, bayi mengalami mual-mual dan muntah.
lBaca Juga: Tak Hanya Ruam, Ketahui Gejala Lain Bayi Alami Alergi Makanan, Simak Moms!
Kelima, munculnya pembengkakan pada bagian tenggorokkan sehinga mereka sulit untuk menelan makanan.
Dalam menangani hal ini, biasanya dokter akan memberikan Si Kecil obat yang dapat disuntikkan atau ditelan. Selain itu, pembatasan mengonsumsi telur pada bayi juga harus dikurangi untuk menghindari terjadinya kondisi serupa.
Source | : | Mom Junction |
Penulis | : | Bela Moneta |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR