Berbagai riset telah banyak membuktikan, hidrokarbon aromatik polisiklik itu dapat memicu kanker otak.
Tidak hanya kanker otak, zat itu juga dapat memicu kanker lambung, kandung kemih, kulit, dan berbagai kanker berbahaya lainnya.
2. Alkohol
Ada banyak penelitian yang mengungkapkan, alkohol dapat memicu berbagai kanker ganas dan berbahaya.
Dilansir kompas.com, dalam sebuah studi, alkohol disebut sebagai penyebab pertumbuhan 7 jenis kanker, seperti kanker orofaring (bagian tenggorokan), laring, esofagus, hati, usus besar, rektum, dan payudara.
Para peneliti menemukan bahwa alkohol merusak DNA sel induk yang bertanggung jawab untuk memproduksi darah baru.
Penelitian terhadap tikus inilah yang kemudian dapat menjelaskan hubungan antara minum alkohol dan kanker.
Baca Juga: Temukan Ini di Rumahnya, Agung Hercules Sempat Unboxing Hunian Mewah Sebelum Dirinya Kedapatan Sakit
3. Makanan yang berjamur
Dilansir kompas.com, Dalam kasus yang jarang terjadi, beberapa jamur pada makanan dapat menghasilkan racun yang dapat membuat Anda sakit, bahkan salah satu racun telah dikaitkan dengan kanker hati.
Aflatoksin merupakan metabolit dari beberapa jenis jamur, salah satunya Aspergillus flavus.
Jamur ini dapat menjadi parasit pada kacang, pohon kacang, dan biji-bijian.
Bahayanya, hewan yang makan biji-bijian yang mengandung jamur tersebut, dagingnya juga akan mengandung aflatoksin.
Hal ini juga berlaku untuk ibu menyusui yang mengonsumsi kacang yang mengandung aflatoksin, sehingga ASI yang mengandung jamur dapat masuk ke tubuh bayi.
Pada penelitian yang dilakukan oleh May Beth Terry dari Columbia University Mailman School of Public Health, konsumsi biji-bijian akan meningkatkan risiko tumor otak tipe glioma.
Intinya, tidak semua jamur pada makanan berbahaya, tetapi para ahli mengatakan ada baiknya Moms menjaga makanan agar tidak berjamur.
Jika Anda melihat jamur pada setiap makanan lunak atau empuk, bahkan jika itu hanya satu titik kecil, anggaplah semuanya sudah terkontaminasi, sehingga Moms perlu membuangnya.
Dan tidak perlu menciumnya lagi untuk memastikan apakah itu masih "baik” atau tidak, menghirup spora dapat memicu reaksi-reaksi alergi dan masalah pernapasan.
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR