Nakita.id - Mendengar kata ‘kimia’ mungkin tidak seberapa ramah di telinga kita.
Sering kali anggapan kita tentang hal-hal berbau kimia memang cendurung pada situasi berbahaya, sehingga lebih sering kita hindari.
Kimia memang identik dengan zat-zat tertentu, mungkin eksperimen di laboratorium yang menimbulkan ledakan dan semacamnya.
Baca Juga: Si Kecil Tak Suka Buah? Atasi dengan Cara Mudah Berikut Ini Moms!
Namun tak bisa dipungkiri, Moms, kehidupan kita sehari-hari pun tak bisa lepas dari cabang ilmu pasti ini.
Akan tetapi anggapan kimia sebagai hal berbahaya ini memang akhirnya menimbulkan rasa takut, mungkin Moms salah satu yang merasakannya.
Mungkin membayangkan Si Kecil bersentuhan dengan hal-hal berbau kimiawi membuat kita merasa takut.
Tentunya Moms ingin melindungi Si Kecil dari bahaya yang mengancamnya.
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia, Dr. rer. nat. Abdul Haris, sebagai akademisi juga melihat kecenderungan ini di Indonesia.
“Di Indonesia memang kimia itu dipandang sebagai hazardous (berbahaya),” jelas Abdul.
Anggapan ini berusaha dipatahkan oleh perusahaan kimia BASF, menggandeng Universitas Indonesia, BASF menggelar sebuah acara menyenangkan bagi anak untuk berkenalan dengan ilmu kimia dengan tajuk Kids' Lab.
Menurut Direktur Utama BASF, Agus Ciputra, tanpa kimia hidup akan terasa sulit, bahkan mungkin tak akan semudah hari ini.
Baca Juga: Terlalu Memanjakan Anak Bisa Berdampak Negatif Bagi Tumbuh Kembangnya, Hentikan dengan 5 Cara Ini
“Kita pengennya dari usia muda anak-anak nggak takut sama kimia, karena kimia itu masih konotasi,” jelas Agus, ketika ditemui Nakita.id pada Kamis (8/8/2019), di Depok, Jawa Barat.
Kids' Lab ini memang dimaksudkan agar Si Kecil berusia 6 – 10 tahun berkenalan sejak dini dengan sains, dan tidak merasa takut pada ilmu kimia.
Sebanyak 800 siswa-siswi SD akan merasakan serunya bereksperimen di laboratorium pada 8 – 10 Agustus 2018 di kampus FMIPA UI.
Ada 3 jenis eksperimen yang dilakukan di Kids Lab bersama anak-anak, tentunya eksperimen ini aman dan lebih sederhana.
Salah satunya eksperimen seberapa banyak jumlah vitamin C pada sari buah murni dan jus kemasan.
Si Kecil pun bisa melihat langsung mana minuman yang paling banyak vitaminnya, sehingga ia bisa mengerti seberapa tinggi vitamin yang dikandung makanan maupun minumannya sehari-hari.
Ada pula penelitian lain, yakni paper chromatography, untuk memahami jika bahan kimia pun bisa menyusun warna-warni dalam kehidupan.
Baca Juga: Anak Bungsu Biasanya Lebih Lucu Daripada Kakaknya, Bener Nggak Moms?
Penelitian-penelitian ini memang dimaksudkan agar anak-anak memahami jika kimia bukan hal berbahaya, tetapi mampu memberikan banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari.
Sebagai orang tua, Moms pun bisa lo, mengajarkan jika kimia tak berbahaya dan mengenalkannya pada anak.
Seperti yang dijelaskan oleh Abdul Haris, misalnya saja memberitahu jika garam di dapur pun adalah hasil penerapan kimia.
Cara-cara sederhana ini bisa lo, membantu Si Kecil lebih mencintai ilmu pengetahuan.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR