Nakita.id - Bagi Moms yang pernah mendengar kisah ibu hamil lebih dari 42 minggu, berarti ia telah melahirkan lewat waktu.
Melahirkan lewat waktu sebenarnya memiliki beberapa risiko bagi bayi loh, Moms.
Saat Moms melahirkan lewat waktu, sang bayi bisa mengalami ukuran tubuh yang terlalu besar bisa juga cairan ketuban rendah sehingga bisa menimbulkan risiko komplikasi persalinan seperti infeksi dan pendarahan postrantrum.
Baca Juga: 8 Bulan Nikah, Baim Wong Bongkar Bahwa Paula Verhoeven Banyak Paksakan Diri untuk Hidup Dengannya
Katanya, stimulasi puting bisa membantu untuk mempercepat persalinan, sehingga Moms tak akan melahirkan lewat waktu, benarkah?
Melansir dari Medicalnewstoday, kebanyakan dokter tidak merekomendasikan stimulasi puting untuk menginduksi persalinan, tetapi ada beberapa bukti terkait efektivitas stimulasi puting ini.
Saat bayi menyusui bisa memicu melepaskan hormon oksitoksin, sedangkan hormon itu bisa membantu Moms untuk berkontraksi saat hamil.
Baca Juga: Warganet Heboh dengan Ekspresi Ayu Ting Ting dan Farhat Abbas Lihat Tingkah Meldi Ini
Sehingga banyak perempuan menggunakan stimulasi puting untuk membantu memunculkan kontraksi.
Stimulasi puting ini telah dilakukan perempuan di berbagai negara.
Survey di Amerika (2011) pada perempuan di Amerika bagian barat tengah, 7,5 persen dari 201 responden menggunakan stimulasi puting untuk mendorong persalinan.
Sedangkan di dalam studi di jurnal PLos One melaporkan bahwa 50 persen perempuan di Jepang menggunakan stimulasi puting susu juga untuk membantu mendorong persalinan.
Studi tahun 2015
Studi tersebut melaporkan bahwa stimulasi puting selama persalinan pervaginam menyebabkan fase kelahiran yang lebih pendek.
Baca Juga: 4 Tahun Kerja dengan Raffi Ahmad, Pengasuh Rafathar Bongkar Tabiat Nagita Slavina:
Bagi mereka yang menggunakan stimulasi puting, durasi rata-rata fase pertama kelahiran adalah 3,8 jam.
Bagi mereka yang tidak menggunakan metode ini, kelahiran akan berlangsung rata-rata 6,8 jam.
Penelitian dengan judul Breast Stimulation in Low-Risk Primigravidas at Term: Does It Aid in Spontaneous Onset of Labour and Vaginal Delivery? A Pilot Study ini membandingkan perempuan hamil berisiko rendah di usia kehamilan 38 minggu yang menggunakan stimulasi puting dan tidak.
Baca Juga: Insomnia Saat Masa Kehamilan Hati-hati Preeklamsia, Ini Tipsnya!
Ada dua kubu, satu kubu perempuan hamil dengan melakukan stimulasi puting selama 15 - 20 menit tiga kali setiap hari, kubu lainnya tidak melakukan.
Hasilnya, kubu yang melakukan stimulasi puting melahirkan bayi mereka rata-rata di usia kehamilan 39,2 minggu.
Sedangkan mereka yang tak melakukan stimulasi puting melahirkan di usia kehamilan rata-rata 39,5 minggu.
Baca Juga: Tak Hanya Orang Dewasa, Kolesterol Tinggi Buruk untuk Si Kecil! Yuk Ketahui Cara Mencegahnya
Penelitian ini juga menunjukkan tingkat kelahiran sesar yang lebih rendah pada kelompok stimulasi.
Untuk melakukan stimulasi puting, Moms bisa menyuruh pasangan untuk melakukannya atau dengan memijat aerola (bagian berwarna gelap pada payudara).
Jadi, untuk menghindari melahirkan lewat waktu, tak ada salahnya jika Moms merangsang kontraksi dengan cara stimulasi puting ini ya.
Source | : | medicalnewstoday.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR