Penemuan bayi buaya itu memberi wawasan baru untuk para peneliti tentang metode mumifikasi buaya.
Hasil pemindaian juga menunjukkan jimat-jimat yang tertata di dalam pembungkus kain.
Itu membantu para peneliti mendapatkan pemahaman dan persepsi yang lebih baik tentang fitur fisik mereka, usia, dan seluruh proses pembalseman.
Pengunjung yang berkunjung ke museum dapat menyaksikan otopsi virtual pada mumi buaya.
"Kami tidak benar-benar mengharapkan penemuan baru." ujar salah satu peneliti.
"Setelah semua, mumi sudah dipindai. Ini adalah kejutan besar bahwa banyak bayi buaya dapat dideteksi dengan pemindaian 3D berteknologi tinggi dan visualisasi interaktif ini," laporan siaran pers dari kurator museum.
Ternyata ada alasan tertentu yang dibeberkan oleh ahli Mesir yang bekerja di museum.
Mumifikasi buaya ini ternyata untuk menghormati dewa Sungai Nil, Sobek.
Source | : | NDTV,Suar.ID |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR