Memang posisi kandang kerbau yang dirawatnya itu tepat berada di samping rumahnya.
Namun Sinto sama sekali tak mengira hujan yang lebat itu kemudian disusul oleh munculnya petir.
Petir itu pun lantas menyambar kandang tempatnya berada, seketika Sintor tewas bersama 19 ekor kerbau di kandang itu.
Pemandangan ngeri pun tampak dari foto yang dikirimkan Kapolres Tapteng AKBP Sukamat, dokumentasi kondisi kandang setelah kejadian itu diketahui.
Dalam foto yang dikirimnya, tampak sekumpulan kerbau dalam keadaan rebah di dalam kandang yang terbuat dari kayu berkeliling dan menjadi tontonan warga dari luar kandang.
Warga Dusun II, Desa Uratan, Kecamatan Andam Dewi memang terkejut dengan tragedi tersebut.
Pemilik 19 ekor kerbau yang mati, Mikael Simbolon, kabarnya telah mengikhlaskan kerbau-kerbau yang mati itu.
Kerugian ditaksir mencapai Rp 300 juta akibat sambaran petir tersebut.
Bangkai kerbau yang mati mendadak itu pun diputuskan untuk dikubur secara massal dalam satu lubang yang sama.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR