Proses tersebut dilakukan pada Selasa (20/8/2019) sore.
Jumlah kerbau yang cukup besar itu menyebabkan proses penguburan dilakukan dengan alat berat.
Kerbau-kerbau itu diangkat menggunakan ekskavator lalu dinaikkan ke atas truk untuk diangkut ke lokasi penguburan.
Dibuat sebuah lubang besar di Desa Lawo yang tak jauh dari lokasi kejadian, lalu kerbau-kerbau itu dikuburkan di sana.
Warga pun berbondong-bondong menonton proses dikuburkan 19 ekor kerbau tersebut.
Walau kerugian akibat matinya kerbau-kerbau itu memang besar, yang tak kalah sedih ialah keluarga Sinto sang penggembala malang.
Jenazah Sinto disemayamkan di rumah duka menunggu sanak kerabatnya datang untuk memberikan penghormatan terakhir.
Sedangkan sang ibu, Jupita Hubahaean, mengutarakan rasa sedihnya.
"Kalau kerbau yang mati itu masih bisa dicari gantinya dan dipelihara lagi. Tapi kalau anak saya ini tak akan kembali lagi," pungkasnya.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR