"Habis pulang sekolah langsung dibawa saja gitu sama teman (ke taman), di sana sudah ada tiga orang itu nungguin, ngajakin duel," ujar GL saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Bekasi Utara, Rabu (21/8/2019) petang.
GL tak ingat berapa lama ia dianiaya. Ia hanya bisa duduk dan tertunduk saat dikeroyok tiga orang itu.
Pundak dan wajahnya lebam akibat penganiayaan tersebut.
Baca Juga: Tak Pernah Tereksplos Begini Transformasi Putri Semata Wayang Ingrid Kansil, Punya Wajah Cantik hingga Suka Baca Buku
GL menyebutkan, di taman tempatnya dikeroyok masih ada dua pemuda lain yang mengawasi dari jauh.
Lebih parah lagi, peristiwa itu direkam bergantian oleh para pelaku, kemudian disebar di grup WhatsApp.
Walau kejadian ini telah dilaporkan oleh ayah GL, Ali Sadikin, ke pihak berwajib, para pelaku masih sering mengancam GL.
D, salah satu pengeroyok, menuding GL "menghancurkan rumah tangganya", klaim yang dibantah oleh GL sendiri.
Atas tuduhan itu pula, D bersama A dan P mengeroyok GL di sebuah taman tak jauh di luar kompleks sekolah.
Sedangkan A, kakak kelas GL di sekolah, disebut risih karena GL kerap berpenampilan rapi ke sekolah.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR