Nakita.id - Warga Desa Pasinggangan, Banyumas, Jawa Tengah, dibuat geger karena penemuan 4 kerangka manusia di kebun salah satu rumah penduduk.
Melansir Kompas.com, penemuan mengejutkan itu lantas akhirnya membuat sebuah kisah sadis terungkap.
Ternyata identitas keempat kerangka manusia itu tak lain masih satu keluarga dengan salah seorang warga Desa Pasinggangan.
Keempatnya memiliki hubungan darah, 3 saudara kandung dan 1 orang anak dari korban.
Tiga bersaudara yang ditemukan sudah menjadi tulang belulang adalah anak seorang warga bernama Misem, yang kabarnya telah lama merantau.
Mereka adalah Supratno alias Ratno, Sugiono alias Yono, dan Heri Sutiawan.
Sedangkan satu kerangka lain teridentifikasi sebagai Vivin Dwi Loveanna, anak dari Ratno.
Pihak polres Banyumas mengungkapkan jika keempat kerangka manusia yang ditemukan ternyata korban pembunuhan sadis.
Hasil penyelidikan menguak fakta jika pembunuhan tersebut telah terjadi tahun 2014 silam, atau telah 5 tahun berhasil ditutupi.
Berawal ketika Misem meminta Sarman, tetangganya, untuk membersihkan kebun belakang rumah, Kamis (22/8/2019) pekan lalu
Saat itu Sarman mendapati kain dan kerangka manusia yang terpendam di bekas kubangan lumpur.
Temuan tersebut akhirnya dilaporkan ke polisi Sabtu (24/8/2019) petang.
Pembunuhan tersebut terungkap dilakukan pada 9 Oktober 2014, oleh saudara kandung dari ketiga korban, tak lain anak kedua Misem yang bernama Suminah atau Minah.
Minah dengan keji membunuh saudara-saudaranya serta seorang keponakannya, dibantu oleh 3 anaknya sendiri, Sania Roulitas alias Sania, Irvan Firmansyah alias Irvan dan Achmad Saputra alias Putra.
Selama ini, pembunuhan tersebut tak tercium bahkan oleh Misem sendiri sebab keempat tersangka selalu meyakinkan jika anak-anak dan cucunya telah pergi meninggalkan rumah.
Misem sendiri selalu dijaga Minah dan ketiga anaknya usai pembunuhan itu dilakukan, sehingga ia tak tahu jika anak dan cucunya dikubur di kebun rumahnya sendiri.
Keluarga Minah pun dikenal jarang bersosialisasi dengan warga, lebih banyak berada di dalam rumah.
Lantas alasan pembunuhan keji satu keluarga itu ternyata didasari oleh cekcok perkara harta.
Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan, selama beberapa tahun lalu sering terjadi percekcokan antara Saminah dengan kakaknya, Supratno dan adik-adiknya, Yono dan Heri.
"Beberapa tahun terakhir mereka selalu cekcok terkait dengan penggunaan harta yang merupakan harta milik orangtuanya, Misem," kata Bambang
Keempat bersaudara itu tinggal di tanah milik Misem, di mana ada 2 rumah yang telah didirikan.
Lantas terjadi kecemburuan karena Minah sudah memiliki rumah sendiri yang dibangun oleh mantan suaminya.
Adanya dugaan rumah tersebut akan dijadikan jaminan pada bank membuat perselisihan makin panas, anak-anak Minah pun sejak kecil menyaksikan ibunya jadi bulan-bulanan saudaranya.
Maka setelah dewasa, ketiga anak Minah turut serta membantu sang ibu menghabisi kerabat mereka sendiri.
Irvan dan Putra menjadi penjagal yang menghabisi paman dan sepupu mereka satu per satu di hari yang sama.
Lalu Minah dan ketiga anaknya pun memutuskan untuk mengubur jasad korban di kebun rumah Misem.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR