Nakita.id - Bali, pulau eksotis yang diapit Pulau Jawa dan Kepulauan Nusa Tenggara ini punya segudang pesona.
Tak hanya keindahan alam, Bali punya banyak tradisi yang juga jadi pesona wisata, terutama untuk turis asing.
Masih memegang teguh adat dan macam-macam tradisinya, masyarakat Bali pun memiliki kepercayaan kuat untuk mengikuti tiap aturan demi kesejahteraan.
Salah satu aturan adat Bali ialah prosesi kremasi jenazah.
Prosesi sakral ini juga tak bisa sembarangan dilakukan, ada aturan khusus dan perhitungan untuk melakukannya.
Tak hanya itu, prosesi kremasi ini juga butuh persiapan panjang serta dana yang tak sedikit jumlahnya.
Lantaran begitu banyak yang mesti dipersiapkan, kremasi ini tak bisa langsung dilaksanakan.
Sehingga di Bali, rumah sakit juga menerima penitipan jenazah.
Seperti yang dilakukan oleh satu keluarga di Bali, yang menitipkan salah satu anggota keluarga mereka di RSD Mangusada.
Melansir Tribun Bali, Selasa (27/8/2019) kemarin memang bertepatan dengan hari baik, sehingga banyak keluarga yang memilih melakukan upacara kremasi di hari tersebut.
Termasuk jenazah atas nama I Nyoman D., yang berasal dari Mengwi, Babakan, Bali.
Jenazah I Nyoman D. dititipkan di RSD Mangusada sejak 3 Juli 2019 silam karena ada acara besar di daerahnya.
Keluarga mendiang I Nyoman D. pun mengambil jenazah kerabat mereka itu untuk dikremasi pada pagi hari.
Rencananya, keluarga itu akan melakukan kremasi di krematorium Santha Yana, Denpasar, Bali.
Tepatnya pukul 9.00 WITA, pihak keluarga telah siap melaksanakan bagian dari upacara kremasi.
Namun betapa terkejutnya keluarga I Nyoman D. begitu membuka peti jenazah yang berisi kerabat mereka.
Di dalam peti mati, memang terbaring jenazah, tetapi bukan jenazah kerabat yang hendak mereka kremasi.
Rupanya jenazah tersebut tertukar, pihak keluarga pun segera menghubungi RSD Mangusada.
Kerabat yang hadir pun terheran-heran mendapati jenazah I Nyoman D. bisa tertukar.
Kejadian ini sempat membuat heboh pihak rumah sakit, yang akhirnya meminta maaf dan memberikan klarifikasi.
Rupanya hari itu ada 40 jenazah yang diambil dari RSD Mangusada, dan terjadi kesalahan saat proses pemindahan jenazah.
Dirut RSD Mangusada dr I Nyoman Gunarta, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
Pihaknya mengakui ada kesalahan saat pengambilan jenazah yang telah dititipkan di Ruang Jenazah RSD Mangusada sejak bulan Juli 2019.
“Ternyata di freezer ada dua jenazah, terus kemudian jenazah dikeluarkan. Memang di pembungkus jenazah tertempel identitas jenazah yang dari Mengwi (Banjar Babakan Kangin, Desa Gulingan, red). Terus harusnya begitu keluar petugas dan keluarga membuka bungkus untuk melakukan pengecekan terakhir,” terangnya.
Ia mengatakan bahwa itu masalahnya prosedur terakhir saat memindahkan jenazah dari kamar jenazah ke mobil jenazah tidak dilakukan pengecekan akhir.
Source | : | Tribun Bali |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR