"AK mencari paranormal untuk membuka hati suaminya agar mau menjual rumahnya, untuk membayar utang," kata Nasriadi, seperti dilaporkan Tribun Bogor.
"Tetapi itu tidak terlaksana. Akhirnya pada pertengahan Agustus direncanakan Edi dan Dana untuk dihabisi."
Kemudian rencana pun disusun secara matang antara AK, KA dan RO hingga akhirnya, RO mencari para calon eksekutor Edi dan Dana.
Beberapa hari kemudian, Jumat, 23 Agustus 2019, AK, RO dan para eksekutor bertemu di salah satu apartemen kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.
"Di situlah disusun segala rencana yang berkaitan dengan eksekusi. Setelah itu berangkat dari apartemen menuju ke rumahnya, di Lebak Bulus."
"Di tengah perjalanan, tepatnya di Pasar Minggu, salah satu eksekutor mengalami sakit ayan. Supaya tidak mengganggu dikembalikan ke salah satu hotel kawasan Pejaten, diantar oleh RD."
"Di hotel tersebut sudah ada KA, istri RD. Sementara AK berangkat bersama dua orang eksekutor," sambung Nasriadi.
Sebelum sampai di rumah, AK sempat membeli jus timun campur jeruk dan obat tidur yang dosisnya sangat tinggi yang berisi 10 butir di kawasan Kalibata.
Sesampainya di Lebak Bulus, tepatnya di rumah Edi, AK tanpa melakukan aksi yang mencurigakan, bercengkrama dengan suaminya, Edi.
"Obat tidur yang dibeli dibubukkan lalu dimasukan ke dalam jus. Masing-masing lima butir yang dibubukan. Lima butir untuk Edi dan lima butir untuk Dana."
"Tersangka AK dan Edi ngobrol sebentar, sementara dua eksekutor menunggu di garasi," sambung Nasriadi.
Source | : | Nakita.id,tribunews |
Penulis | : | Safira Dita |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR