Bibirnya nampak bergetar menahan tangis sambil sesekali mengucapkan shalawat, namun tanpa suara.
Jenazah Pupung pun diangkat dari peti dan dimasukan pertama kali ke liang kubur.
Setelah itu, barulah jenazah Dana yang menyusul sang ayah masuk ke dalam.
Posisi Pupung terlentang dalam liang, sedangkan Dana ditempatkan diatas kaki sang ayah.
Mereka tertidur dengan tenang dalam posisi yang sejajar.
Hingga pada saat keluarga menaburkan bunga di tempat peristirahatan Pupung dan Dana, isak tangis juga masih terdengar.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Salmaa Awwaabiin |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR