Nakita.id - Moms, Dads, seburuk apapun rumah tangga, sebaiknya memang tetap dipertahankan karena perceraian bukanlah hal yang baik, bukan?
Tapi bagaimana jika memang benar-benar tidak bisa diperbaiki?
Sebagian bingung bagaimana menyampaikan niat untuk bercerai kepada pasangan.
Perlu dibicarakan dari hati ke hati agar tidak terjadi masalah atau kesalah pahaman.
Melansir dari wikihow, begini cara menyampaikan niat bercerai kepada pasangan agar tidak timbul masalah baru:
Baca Juga: Goo Hye Sun Beberkan Orang Ketiga Menjadi Penyebab Perceraiannya
1. Tanya kembali pada diri anda
Sebelum membahas tentang perceraian dengan pasangan, jelaskan apa yang ingin dikatakan.
Perjelas dengan apa yang diinginkan dan mengapa menginginkannya sebelum berbicara dengan pasangan.
Keputusan itu akan memengaruhi kehidupanmu, ekonomi, kehidupan anak-anak, dan pernikahan.
Pertimbangkan hal-hal ini dengan cermat sebelum membicarakan hal ini dengan pasangan.
Pastikan kamu memikirkannya secara matang, karena ini adalah keputusan besar menyangkut hidupmu ke depan.
2. Pikirkan kembali, jangan terburu-buru
Tidak ada cara untuk mengetahui apakah kamu telah membuat keputusan yang "tepat" dalam meminta cerai.
Kamu mungkin meragukan diri sendiri bahwa terlalu terburu-buru, atau tidak mempertimbangkan semua faktor.
Sayangnya, tidak mungkin untuk mengetahui dengan pasti keputusan mana yang terbaik. Jangan terburu-buru mengambil keputusan.
Sebaliknya, perhatikan perasaan Anda dan lihat bagaimana perasaan itu berubah seiring waktu. Jika Anda tetap tabah dalam pernyataan Moms ingin bercerai, percayalah pada perasaan itu.
Jika kamu masih ragu dengan keputusanmu, berikan waktu atau mungkin bicarakan dengan teman atau anggota keluarga.
3. Ukur kesadaran pasangan tentang ketidakbahagiaan kamu
Pasanganmu mungkin sadar bahwa kamu tidak bahagia, atau sepenuhnya terkejut dengan permintaan perceraian tersebut.
Semakin kamu mengejutkan pasangan, semakin sulit baginya untuk menerima perceraian. Jika kamu berpikir pasanganmu akan terkejut, jangan kaget jika dia mencoba untuk marah padamu.
4. Pilih waktu yang tepat
Pilih waktu untuk berbicara yang tenang dan memungkinkan untuk diskusi.
Ketika merencanakan waktu untuk berbicara, pastikan kalian berdua tidak lari karena suatu kewajiban.
Jika kamu memiliki anak, pastikan mereka berada di luar rumah atau tidak sedang bersama kalian.
Pilih waktu ketika berdua di rumah dan dapat berbicara tanpa gangguan.
Baca Juga: Kenalkan Si Kecil pada Alam, Ternyata Bermanfaat untuk Jangka Panjang
5. Perjelas apa yang kamu inginkan
Jika kamu ingin bercerai, tegaslah dalam pernyataan ini, jangan ragu atau plin-plan.
Bersikap tegas dalam mengatakan, "Ya, saya ingin bercerai" dan tetap berpegang teguh pada itu.
Jika kamu menginginkan sesuatu yang lain atau tidak yakin tentang perceraian, katakan sejujurnya ke pasangan.
Jangan memberikan sinyal yang tidak jelas, karena ini dapat membingungkan pasanganmu. Perjelas, dan jangan sampai menyakiti perasaan pasangan.
6. Beri waktu pasanganmu bicara
Jangan memonopoli diskusi. Biarkan pasanganmu memiliki ruang untuk berbicara tentang pikiran dan perasaannya.
Penting untuk tidak mengganggu atau memotong perkataannya.
Biarkan pasanganmu bicara secara terbuka, dan dorong diskusi.
Pastikan Anda memahami bagaimana perasaan pasangan, dan refleksikan kembali pemahamanmu.
7. Berikan sikap tanggung jawab
Dalam berbicara tentang perceraian,tunjukkan bahwa kamu bersedia bersikap adil dan masuk akal dalam proses perceraian.
Sebelum mengajukan perceraian, komunikasikan bahwa kamu ingin segala dihormati dan memenuhi kebutuhan anak jika kalian memiliki anak.
Moms, Dads jika memang bercerai adalah satu-satunya jalan, maka tetap diskusikan secara baik-baik dan dengan kepala dingin.
Diskusikan juga bagaimana nasib anak ke depannya, agar perceraian tidak membuat anak depresi.
Usahakan setelah bercerai, hubungan kamu dan pasangan akan tetap baik dan tetap kompak mengasuh anak bersama.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | wikihow.com |
Penulis | : | Puput |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR