Si Kecil Terlalu Banyak Makan MSG? Ketahui Cara Atasinya, Salah Satunya Ajak ke Rumah Makan Tanpa MSG

Nakita.id - Untuk meningkatkan rasa makanan menjadi lebih gurih, beberapa restoran menggunakan zat tambahan seperti MSG.

Sedikit banyak Si Kecil lebih menyukai makanan di luar rumah karena menggunakan MSG yang terlalu banyak.

Maka, alangkah baiknya Moms mengontrol Si Kecil agar tidak terlalu banyak makan MSG.

Menurut sebuah laporan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang diterbitkan dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics, hampir 90% anak-anak usia sekolah saat ini mengonsumsi natrium dalam jumlah berlebihan yang jauh lebih tinggi daripada yang direkomendasikan.

Dengan menggunakan data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional 2011-2012, para peneliti di CDC meneliti kebiasaan makan lebih dari 2.100 anak-anak antara usia 6 dan 18 tahun.

Menemukan bahwa jumlah rata-rata natrium yang dikonsumsi anak-anak setiap hari mengejutkan yaitu 3.256 mg, tidak termasuk garam yang ditambahkan di meja.

Sedangkan, asupan natrium harian yang direkomendasikan untuk anak-anak berkisar antara 1.900 mg / hari hingga 2.300 mg / hari, tergantung pada usia.

Kenapa terlalu banyak makan MSG tidak baik untuk Si Kecil?

Setiap orangtua pasti sudah sadar ketika Si Kecil terlalu banyak makan gula memberikan efek negatif pada kesehatan.

Efek negatif pada kesehatan karena terlalu banyak makan gula di antaranya obesitas dan diabetes.

Tetapi beberapa orangtua belum sadar efek negatif pada kesehatan Si Kecil jika terlalu banyak makan MSG (dan sejenisnya).

Asupan natrium yang tinggi pada anak-anak dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke di kemudian hari.

Yang mengejutkan, laporan CDC menemukan bahwa sekitar 1 dari 9 anak sudah mengalami peningkatan tekanan darah.

Terlalu banyak makan MSG juga dikaitkan dengan obesitas di masa kanak-kanak dan anak yang makan banyak garam dilaporkan lebih mungkin mengonsumsi minuman manis sehingga meningkatkan risiko obesitas.

PROMOTED CONTENT