Pesan yang diunggah pada 3 Maret 2019 itu berbentuk puisi yang berjudul Terpisahkan oleh Ruang dan Waktu.
Puisi bernada sendu itu jadi tulisan terakhir Muhtar dalam blognya, sebelum akhirnya ia ditemukan tak bernyawa di kamar indekosnya.
aku di sini
menatap layar handphone
mengetik sembari minum teh
tujuh orang duduk di depanku
tujuh orang duduk di belakangku
terasa hampanya hidup ini
begini-begini saja
malam ini harus membuat laporan
mengerjakan tugas
besok dan lusa ada ujian
apa yang sedang kamu lakukan?
aku seperti orang gila
berbicara dengan yang tak berupa
bertanya kepada yang tak ada
aku ragu
antara kita terpisahkan oleh ruang dan waktu
atau kamu sebetulnya memang tak ada
Bandung
03 Maret 2019
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Grid.ID,Tribun Jabar |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR