Ataksia kronis-non-progresif
Kondisi ini adalah penyebab paling sering kerusakan otak dengan tingkat kejadian 1,5 orang per 1000 bayi baru lahir.
Anak-anak yang terkena dampak menunjukkan beberapa menunjukkan keterlambatan kognitif, kejang epilepsi, kelenturan, gangguan gerakan, koordinasi dan anomali neuro-behavioral seperti agresivitas dan kegelisahan.
Ataksia progresif serebelum
Ataksia yang paling terkenal dari ataksia yang diturunkan termasuk ataksia serebelar dominan autosom yang dilaporkan sebagai ataksia serebelar spino-serebelar (SCA) dan ataksia serebelar resesif autosomal (ARCA).
Baca Juga: Temukan Sosok Papa Baru, Vanessa Angel Ungkap Alasannya Ogah Follow Media Sosial Ayah Kandungnya:
Beberapa penyakit keturunan yang berhubungan dengan ataksia mungkin dapat diobati.
Pengobatan simtomatik dan manajemen suportif dapat meringankan jalannya gangguan ini.
Moms, mengenali ataksia pada anak-anak mungkin sulit.
Ini mungkin diabaikan terutama pada anak-anak yang masih kecil.
Pemeriksaan fisik dan perawatan yang benar berguna untuk mendeteksi tanda-tandanya.
Segera ke dokter bila anak menunjukkan gejala ataksia agar dapat ditangani dengan tepat.
Source | : | ncbi.nlm.nih.gov |
Penulis | : | Puput |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR