Melansir Tribun News, teori yang diciptakan olehnya, Teori Keretakan atau Crack bahkan digunakan di seluruh dunia.
Teori yang juga dikenal sebagai Faktor Habibie tersebut merupakan gebrakan di dunia konstruksi pesawat terbang, menentukan titik rawan di mana badan pesawat terbang paling rawan.
Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!
Hebatnya lagi, teori ini ditemukan Habibie pada tahun 1960-an, ketika teknologi pesawat terbang belum semaju sekarang.
Penemuannya itu bahkan bisa mengurangi risiko pesawat jatuh, karena memperhitungkan keretakan body pesawat yang bisa menyebabkan kecelakaan fatal.
Namun, selain seorang cendikiawan, Habibie ternyata juga sosok yang menyukai olahraga.
Habibie di usia senja masih kelihatan bugar sebelum kondisi tubuhnya makin menurun.
Mengutip Tribun Medan, ternyata salah satu rahasianya karena ia rajin berolahraga, minimal satu jam sehari.
Source | : | Kompas.com,Tribun Medan,Tribun News |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR