Misalnya, ketika anak tidak berhasil menyelesaikan target sesuai usia sekolah, maka sebaiknya anak dibimbing dan disemangati untuk menjadi lebih baik.
Setiap anak pasti memiliki kemampuan masing-masing dalam tumbuh kembang.
Bisa saja, Si Kecil kurang mahir dalam satu hal namun di bidang lain ia memiliki bakat lebih.
Menurut Kepala Sekolah Dasar Olifant Jogjakarta, Mariana Hastuti, dikutip dari Kompas.com dari Sahabat Keluarga Kemendikbud, hyper parenting merupakan usaha yang dianggap "baik" dan dilakukan orang tua dalam pola pengasuhan, tujuannya untuk memberikan stimulasi "positif" kepada anak tanpa mempertimbangkan kebutuhan atau kemampuan anak tersebut.
Simak 5 Destinasi Sejuk di Indonesia serta Rekomendasi Gaya agar Tetap Nyaman dan Hangat dari Uniqlo
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR