Nakita.id - Sosok Bacharuddin Jusuf Habibie dikenal karena kesuksesannya di bidang ilmu pengetahuan, kecerdasannya tak diragukan lagi.
Presiden ke-3 Republik Indonesia tersebut bahkan menemukan sebuah teori krusial untuk menentukan pemeliharaan badan pesawat, yang kini diterapkan di seluruh dunia.
Namun kini kita semua berduka karena BJ Habibie telah berpulang untuk selamanya.
Baca Juga: Cuaca Panas Kemarau Panjang Bikin Si Kecil Rentan Terkena Penyakit, Orangtua Wajib Waspada
Ya, BJ Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9/2019) petang, setelah mendapatkan perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto sejak 1 September 2019 silam.
Sempat disiagakan 44 dokter untuk menangani pria asal Parepare, Sulawesi Selatan, Habibie akhirnya mengembuskan napas terakhir petang lalu.
Melansir Tribun News, sahabat Habibie sekaligus pakar pendidikan, Arief Rachman, Habibie meninggal tepat setelah azan Magrib berkumandang.
Kepergian BJ Habibie tentu meninggalkan duka di Tanah Air, banyak yang mengungkapkan rasa belasungkawa mereka.
Namun kesedihan ini juga membawa lagi kisah-kisah yang ditinggalkan oleh Habibie semasa hidupnya.
Terutama, kisah cintanya yang begitu mengharukan bersama sang istri, Hasri Ainun Habibie.
Dipisahkan oleh maut, Habibie mesti merasakan ditinggal lebih dulu oleh istrinya yang meninggal pada 2010 lalu.
Kepergian sang istri membawa duka dan kesedihan pada Habibie yang begitu mencintai Ainun.
Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!
Kisah cinta keduanya memang banyak dikagumi, hingga sebuah monumen di Parepare, Sulawesi Selatan, dibangun untuk mengabadikan cinta sejati mereka.
Habibie dan Ainun memang selalu bersama di kala susah maupun senang, jauh sebelum Habibie menjadi sosok sukses di dunia penerbangan.
Rangkaian video yang diunggah akun Instagram @makassar_iinfo menggambarkan bagaimana Ainun selalu mendampingi suaminya.
Ketika Habibie tengah merintis karier dan pendidikannya di Jerman, Ainun turut serta menemani sang suami ke negeri orang.
Saat itu Habibie belum punya apa-apa, tetapi Ainun selalu setia pada sang suami.
"Ibu Ainun selalu mendampingi saya, tidak pernah dia tinggalkan," cerita Habibie, mengenang sang istri.
Habibie menuturkan jika Ainun selalu menunggunya pulang kerja walau hari telah larut.
Baca Juga: Pamer Perut Sixpack, Penampilan Cinta Laura Pakai Ruffle Bra Jadi Sorotan
Walau mereka menjalani kehidupan yang tak bisa dibilang enak dan nyaman semasa di Jerman, tak sekalipun cinta keduanya luruh.
"Misalnya waktu saya tidak punya apa-apa, saya harus kerja siang dan malam, tidak punya duit, dia masak nasi, buat abon, atau ada apa saja dia buat. Setelah itu dia tunggu, dia nggak makan," lanjutnya.
Baca Juga: Demi Menjadi Anak Pemberani, Jangan Biarkan Anak Tidak Menghadapi Masalah dan Kegagalannya
Kala itu, Habibie belum memiliki kendaraan pribadi, kadang ia berjalan kaki, kadang ia menaiki bus untuk pulang ke rumahnya di Jerman.
Habibie bercerita jika Ainun selalu menunggu, melihatnya dari jendela, dengan makanan seadanya seperti nasi dan abon.
"Saya kedinginan, lapar, sampai di rumah pintu dibuka, dia senyum," kenang Habibie.
Baca Juga: Jarang Tersorot, Lihat Tampilan Cucu Habibie Farrah Habibie yang Stylish yang Beranjak Dewasa
Ia pun melanjutkan, mereka akan makan bersama dengan menu seadanya, tetapi kenangan itu sangat membekas.
"Itu melekat dalam segala sistem, bagaimana saya mau lupakan dia?" tutup Habibie.
Source | : | Instagram,Tribun News |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR