2. Pengaruh orang tua
Memuji anak karena menjadi anak terpintar di sekolah dapat membuatnya percaya bahwa kesalahan itu buruk.
Dia mungkin berpikir dia harus berhasil dan mempertahankan label yang orang tua mereka berikan dengan segala cara.
3. Orang tua yang perfeksionis
Orang tua yang perfeksionis cenderung lebih membesarkan anak-anak yang perfeksionis juga.
Ini mungkin berasal dari perilaku yang dipelajari anak dari orang tuanya yang perfeksionis.
Anak sudah terbiasa dididik menjadi perfeksionis sejak kecil.
4. Tekanan akademik
Anak-anak mungkin takut nilai yang tidak sempurna.
Melihat teman-temannya berhasil mendapat nilai sempurna dan berhasil masuk ke sekolah atau universitas ternama membuatnya merasa cemas.
Tekanan-tekanan akademis itu dapat menyebabkan anak merasa bahwa mereka harus menjadi sempurna untuk mencapai keinginannya.
5. Sensasionalisme kesuksesan dan kegagalan
Kini media hampir setiap hari menampilkan orang-orang hebat seperti atlet juara dunia, penyanyi terkenal, model terkenal dan masih banyak lagi.
Pada saat yang sama, berita media lainnya memberi sensasi bagaimana satu kesalahan membuat seseorang menjadi gagal total.
Kisah-kisah media ini dapat meyakinkan anak bahwa mereka harus sempurna dalam segala hal yang mereka lakukan.
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Source | : | verywellfamily.com |
Penulis | : | Puput |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR