Warga yang terkena kabut asap pun mulai risau karena penyakit ganguan pernapasan yang mulai mengancam.
Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA pun sudah mulai menyerang masyarakat.
Baca Juga: Hadiri Ulang Tahun Putri Sophia Latjuba, Gading Marten dapat Panggilan Papa
Akibat kejadian ini, Pemerintah Provinsi Riau bersama jajaran lintas sektoral melarang ibu hamil, bayi, balita, anak usia sekolah, dan lansia melakukan kegiatan di luar rumah atau gedung.
Apa yang dilakukan Pemprov Riau ini didukung banyak riset yang membuktikan adanya berbagai masalah kesehatan pada ibu hamil dan janin akibat polusi kabut asap.
Bahkan baru-baru ini dikabarkan sudah sampai merenggut nyawa, Moms.
Minggu (15/9/2019), seorang bayi perempuan berusia 4 bulan di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan meninggal dunia diduga akibat terpapar kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan.
Bayi bernama Elsa Pitaloka itu sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Ar-Rasyid Palembang karena sesak napas.
Sayagnya, bayi malang itu akhirnya mengembuskan napas terakhirnya pada pukul 18.35 WIB.
Mengutip dari Kompas.com, sebelum meninggal Elsa sempat dibawa ke puskesmas setempat namun pihak puskesmas menyarankan untuk dirujuk ke rumah sakit.
Bayi itu pun langsung membawa ke RS Ar-Rasyid dan sempat dirawat selama 7 jam.
"Anak saya nafasnya sudah susah waktu di puskesmas. Saat tiba dirumah sakit, Elsa langsung diinfus," ujar Ngadirun, ayah Elsa.
Kondisinya yang semakin memburuk membuat orangtua Elsa, Ita Septiana dan Ngadirun panik.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR