Nakita.id - Moms, kita semua tahu betapa pentingnya pendidikan bagi anak.
Itulah sebabnya banyak orang tua yang mendorong anak-anaknya untuk mencapai keberhasilan akademis.
Namun, terlalu banyak tekanan pada anak-anak untuk berprestasi di bidang akademik dapat menyebabkan mereka mulai tidak menyukai sekolah dan menghindari belajar loh, Moms.
Sebagai orang tua, Moms perlu membantunya belajar mengatur waktu, memberi motivasi, dan membangun rutinitas harian untuk pekerjaan rumah, belajar, dan kegiatan lainnya.
Baca Juga: Kini Genap Berusia 24 Tahun, Kompas.com Ajak Pembaca Hidupkan Semangat Jernih Melihat Dunia
Ini tidak hanya akan mencegah anak merasa stres loh Moms, tetapi juga memotivasi dirinya untuk menjadi anak yang rajin.
Berikut adalah beberapa strategi, metode, dan kiat belajar yang efektif yang dapat mendorong anak agar rajin belajar dan mengembangkan minat dalam bidang akademik, melansir dari Parentcircle:
1. Ciptakan lingkungan belajar yang positif
Biarkan anak tahu bahwa cinta dan dukungan Moms kepadanya tanpa syarat, dan tidak terikat dengan bagaimana ia berprestasi di sekolah.
Jadi, ciptakan lingkungan yang hangat dan dorongan semangat.
Sangat wajar bila Moms menginginkan anak memiliki prestasi yang baik di sekolah atau bahkan menerima berbagai penghargaan.
Sorot pencapaian dan kemajuan anak menggunakan dukungan positif untuk membangun motivasi diri pada anak.
Pendekatan ini jauh lebih efektif daripada menghukumnya karena nilainya yang jelek.
Usahakan untuk tidak memberi hadiah sebagai bentuk 'suap' agar anak melakukan apa yang Moms inginkan, termasuk belajar dengan rajin.
Selain itu yang paling penting adalah hindari membandingkan prestasi akademik anak dengan teman sekolahnya, saudara kandungnya atau anggota keluarga lainnya.
Bukannya memotivasi anak untuk berusaha lebih keras, ini cenderung mengurangi minatnya dalam belajar dan membuatnya merasa kecil hati.
Memberinya omelan panjang dan bahkan menggunakan ancaman juga tidak akan membantu.
2. Berikan kontrol dan pilihan
Moms dapat menyusun rencana belajar untuk diikuti anak, tetapi akan lebih baik jika melibatkannya dalam perencanaan dan mengatur jadwal belajarnya.
Ini membantu menjaga anak tetap terkonsentrasi dan tertarik pada pelajaran.
Mulailah dengan membiarkannya membuat pilihan sederhana seperti memilih meja dan kursi untuk belajarnya, di bagian rumah mana ia ingin belajar, dan mata pelajaran mana yang akan dipelajari terlebih dahulu.
Biarkan dia mengambil keputusan yang lebih rumit seiring berjalannya waktu, seperti berapa banyak waktu yang harus dia habiskan untuk mempelajari pelajaran tertentu, melakukan (PR) pekerjaan rumah, menonton TV, bermain dan sebagainya.
Baca Juga: Buah-buahan yang Bagus untuk Penuhi Gizi Saat Hamil 1 Bulan
Strategi ini akan membantu memelihara rasa kemandirian dan kesadaran diri pada anak, serta keterampilan belajar yang ia butuhkan sepanjang hidupnya, Moms.
Ini juga akan menunjukkan kepada anak bahwa Moms mempercayai keterampilan dan kemampuannya dalam mengambil keputusan.
3. Pantau perkembangannya
Setiap anak belajar dengan kecepatan yang berbeda-beda.
Untuk itu, Moms perlu minjau pekerjaan rumah anak dan kinerjanya dalam ujian dari waktu ke waktu.
Tanyakan kepadanya apakah ada topik atau mata pelajaran yang menurutnya sulit dipahami.
Dengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikatakan anak dan jelaskan kepadanya bahwa ia dapat memberitahu Moms dengan masalahnya kapan saja.
Juga, berbicaralah dengan gurunya untuk mencari tahu tentang kekuatan dan kelemahannya di bidang akademik agar Moms bisa membantunya belajar ketika di rumah.
Penting bagi Moms untuk memahami jenis bantuan apa yang dibutuhkan anak, sehingga Moms bisa memberikan bantuan yang tepat untuknya.
4. Bantu dengan belajar, tetapi jangan mengambil alih
Ketika Moms duduk bersama anak untuk membantunya belajar, jangan hanya memantau dan memberikan instruksi, tawarkan juga dukungan dan dorongan semangat.
Dan jangan memperbaiki kesalahannya saat Moms menemukannya.
Sebaliknya, dorong dia untuk menemukan kesalahannya dan memperbaikinya sendiri.
Ketika Moms memberikan instruksi, ingatlah untuk memecahkan konsep atau topik yang sulit menjadi bagian yang lebih sederhana dan spesifik.
Memahami minat dan preferensi anak dapat membantunya belajar.
Jika anak suka belajar sendirian, beri dia ruang yang dibutuhkannya.
Jika dia lebih suka ditemani, tetaplah di dekatnya.
Baca Juga: Minum Air Putih 3 Liter Sehari, Wanita Ini Kaget karena Wajahnya Jadi Terlihat 10 Tahun Lebih Muda!
Jelaskan bahwa Moms ada di sana untuk membantunya mengatasi masalah, dan tidak bukan mengerjakan tugas sekolahnya.
5. Jadilah teladan yang baik
Anak-anak belajar dengan contoh, dan mereka cenderung melakukan hal-hal seperti apa yang mereka lihat yang dilakukan orang dewasa lainnya.
Terutama orang tua dan anggota keluarga mereka.
Jika Moms ingin memotivasi anak untuk belajar, bantulah dia mempelajari kebiasaan yang benar dengan memberikan contoh nyata.
Hindari menunda-nunda atau mengeluh tentang pekerjaan Moms sendiri dan pekerjaan rumah tangga di depan anak dan tunjukkan sikap percaya diri ketika menghadapi tantangan.
Cobalah untuk menjadwalkan pekerjaan Moms di sela rutinitas belajar anak, untuk menghindari gangguan seperti pekerjaan rumah yang bising atau televisi yang menggelegar.
Juga, dorong anggota keluarga lainnya untuk menggunakan earphone jika mereka mendengarkan musik atau mengecilkan volume saat menonton televisi.
Motivasi dapat bersifat internal atau eksternal, dan, sebagai orang tua berada dalam posisi yang sempurna untuk membantu anaknya memahami apa yang memotivasi dirinya.
Jadi berbicaralah dengan anak, jadilah pendengar yang baik, dan berikan bantuan ekstra seperti bimbingan untuk materi belajar tambahan di rumah.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | parentcircle.com |
Penulis | : | Puput |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR