Kemudian, sang ibunda pun lantas sering menyetel televisi yang menayangkan acara orang-orang yang hafiz Al Quran.
Rupanya, ada salah seorang hafiz Al Quran yang menggungah perasaan Naja.
"Kalau nonton TV, Naja selalu bilang 'mama pengen denger yang nangis itu', yang nangis itu maksudnya Syekh Mishary Rashid. Kan kalau dia jadi imam itu sering baca surat Al Mulk yang nangis. Dia senang nonton itu," blak-blakan ibunda Naja.
Setelah itu, Naja pun sering kali mengganti-ganti channel televisi hanya untuk mendengarkan Syeikh Mishary Rashid ketika membacakan Al Quran.
"Dia ngubah sendiri channel-channel yang ngaji, juz 30, 29, 28," tambah sang ibunda.
Ketika masuk sekolah TK, rupanya Naja sudah hafal Al Quran 3 juz, yakni juz 30, 29 dan 28.
"Pas masuk sekolah, gurunya bilanmg 'ini Njaa sudah hafal 3 juz ma', katanya gitu, pas masuk TK," ungkap sang ibunda.
Karena informasi tersebut, sang guru lantas menyarankan agar Naja ini lanjut menghafal Al Quran.
Ternyata, tak butuh waktu setahun bagi Naja untuk menjadi hafiz, atau orang yang menghafal Al Quran.
Naja ini cuma butuh waktu 10 bulan saja untuk menjadi hafiz, hafal Al Quran.
"Mulai Februari 2018, Ustaznya nyaranin perdengarkan saja, jangan semua, per halaman satu hari. Klau mampu ditambah satu halaman lagi.
Hidupkan Ramadanmu dengan Berbagi Paket Hidangan Buka Puasa yang Ditemani Teh Manis Hangat
Source | : | Wartakotalive.com |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR