Nakita.id - Baru berusia 12 tahun, anak laki-laki satu ini sudah berhasil memukau bos perusahaan teknologi besar di Amerika Serikat.
Bagaimana tidak, bocah bernama Yuma Soerianto ini sukses menelurkan 9 aplikasi permainan di usia begitu muda.
Tak main-main, aplikasi buatan Yuma bahkan menyabet penghargaan salah satu game interaktif terbaik.
Baca Juga: Cuaca Panas Kemarau Panjang Bikin Si Kecil Rentan Terkena Penyakit, Orangtua Wajib Waspada
Melansir Kompas.com, Yuma bahkan sempat bertemu dengan CEO perusahaan teknologi Apple yang mendunia, Tim Cook, dan memperoleh pujian.
Cook kagum dengan kepiawaian Yuma membuat sebuah aplikasi hanya dalam waktu singkat, ketika ia terbang dari Melbourne, Australia, ke Amerika Serikat.
Yuma, menurut sang ibu, Dollies Soerianto, bahkan sudah belajar menyusun kode-kode komputasi di usia 6 tahun!
Terdengar menakjubkan bukan, Moms?
Jelas bukan proses mudah untuk membuat aplikasi, bahkan orang dewasa pun mungkin merasa kesulitan untuk menyusunnya.
Namun Yuma, di usia begitu muda, sukses memahami kode-kode bahkan berhasil menerapkannya sebagai aplikasi yang berguna bagi banyak orang.
Bukan secara ajaib Yuma mendadak bisa memahami bahasa komputer.
"Waktu kecil Yuma selalu bangun lebih pagi dari kami, terus kita lihat Yuma melakukan apa. Ternyata dia menonton video tutorial coding dari Universitas Stanford," cerita Dollies pada acara launching S-26 Procal Gold pada Kamis (19/9/2019) di Jakarta.
Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!
Tak hanya pandai masalah coding, Yuma ternyata juga disebut gurunya di sekolah berbakat di bidang musik.
Yuma pun sudah mendalami bela diri Taekwondo sejak usianya 5 tahun, saat ini ia telah memegang sabuk hitam, atau tingkat tertinggi dalam Taekwondo.
Moms mungkin penasaran, bagaimana cara Dollies mendidik Yuma hingga bisa menjadi anak yang sangat cerdas dan aktif.
Namun Dollies menyanggah ada rahasia khusus dalam mendidik putranya.
"Kita nggak ada secret parenting," ujar Dollies.
Akan tetapi, Dollies mengatakan dirinya selalu ada untuk mendukung Yuma, selalu menemani hingga putranya terbang ke luar negeri karena penghargaan yang diterimanya.
Memiliki anak yang disebut jenius ternyata tak membuat Dollies serta merta merasa putranya memang paling pintar.
Ia pun memberi batasan-batasan untuk putranya, seperti memberi durasi menonton televisi maksimal 2 jam sehari.
Sebisa mungkin, Dollies pun tidak membanding-bandingkan Yuma dengan orang lain.
Baca Juga: Demi Menjadi Anak Pemberani, Jangan Biarkan Anak Tidak Menghadapi Masalah dan Kegagalannya
"Sejak Yuma kecil saya percaya ada lebih banyak anak talented, lebih berbakat dari Yuma," tambah Dollies.
Karena pandangan itulah Dollies memilih untuk lebih fokus pada Yuma dan keluarganya sendiri, tanpa mempedulikan komentar orang lain.
Tak lupa, Dollies pun selalu berusaha memberikan nutrisi terbaik untuk Yuma.
Sejak kecil, Dollies memastikan Yuma selalu mendapatkan makanan bergizi dan menjaga kesehatannya.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR