6. Berikan umpan balik yang menggembirakan, bukan kritik
Tentu, anak-anak perlu belajar menghadapi kritik, tapi tidak dari orangtuanya dan bukan tentang sesuatu yang telah ia ciptakan dari usahanya sendiri.
Peran kita di sini adalah sebagai pendukung, bukan hakim.
Kreasi anak-anak tidak selalu bagus, tapi jika anak telah meluangkan waktu dan berusaha membuat sesuatu, lalu bangga akan hal itu, maka usahanya harus dihargai.
Pujilah ciptaan anak tanpa mengkritisi isinya.
Baca Juga: Banyak Cicak di Rumah? Berikut Cara Alami Usir Cicak di Rumah dengan Mudah dan Efektif
Selalu temukan sesuatu yang positif untuk dikatakan.
Dukungan adalah guru yang jauh lebih baik daripada kritik.
Membina lingkungan kreatif di rumah adalah salah satu cara untuk menanamkan pada anak-anak keterampilan dan pola pikir kreatif di masa depan.
Hal ini juga bisa membuat kehidupan rumah jauh lebih menyenangkan.
7. Bagikan ide dan lakukan brainstorming
Kreativitas lebih dari sekadar ekspresi artistik.
Orang bisa kreatif dengan matematika, sains, coding komputer, dan setiap usaha lainnya.
Menjadi kreatif berarti menemukan ide baru atau meletakkan sesuatu bersama-sama dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Kita dapat mendorong kecerdasan dan pemikiran kreatif semacam itu dengan berbagi dan membangun gagasan bersama anak-anak dalam aspek kehidupan yang berbeda.
Baca Juga: Minum Segelas Air Hangat di Pagi Hari, Manfaatnya Tidak Terduga!
Tahan sesi brainstorming atau tukar pikiran antar keluarga dan dorong partisipasi semua orang.
Bantu anak-anak melihat bahwa berbagi gagasan tidak menakutkan.
Bagaimana Moms, tak ada salahnya untuk dilakukan bukan?
Source | : | Nakita.id |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR