3. Biarkan anak sedikit frustrasi
Kebanyakan orangtua tidak mau melihat anak-anak mereka berjuang dan kesusahan.
Tetapi membiarkannya berjuang dengan caranya sendiri adalah cara penting supaya anak belajar.
Ketika anak Moms berhadapan dengan keterampilan, aktivitas, atau olahraga yang sulit untuk dikuasainya, tahan keinginannya untuk berhenti melakukannya atau menyerah.
Biarkan anak sedikit frustasi dalam menyelesaikan kesulitannya, dengan begitu anak akan belajar memecahkan masalahnya sendiri sehingga mereka bisa bertahan.
Bila Moms terlalu khawatir dengan kefrustasian anak dan menyuruhnya berhenti, justru ini akan membuat anak selalu merasa tidak mampu mengatasi kesulitan yang dihadapinya.
Anak akan merasa tidak percaya pada dirinya sendiri bahwa ia sebenarnya bisa menghadapi tantangan.
Mengizinkan anak untuk menyerah dengan hal sulit hanya akan mengajarkan mereka bahwa berjuang bukanlah bagian dari kerja keras dan mereka tidak akan pernah bisa melihat hasil menakjubkan apa yang terjadi setelah mereka bekerja keras.
4. Ajarkan pola pikir yang berkembang
Seorang pakar mengatakan bahwa cara terbaik agar anak pantang menyerah adalah dengan mengajarkan mengenai pola pikir untuk berkembang dan maju.
Orang-orang dengan "mindset berkembang" lebih tangguh dan cenderung terdorong untuk berjuang karena mereka percaya bahwa kerja keras adalah bagian dari proses dan mereka tidak percaya bahwa kegagalan adalah kondisi permanen.
Baca Juga: Gizi Saat Hamil 6 Bulan: Konsumsi Makanan Ini untuk Mengurangi Potensi Autisme pada si Kecil
Dalam mindset berkembang, anak memahami bahwa bakat dan kemampuan mereka dapat dikembangkan melalui upaya, pengajaran yang baik, dan ketekunan.
Pola pikir yang berkembang dibentuk oleh orangtua melalui bahasa dan perilaku yang dicontohkan pada anak.
Untuk mendorong mindset berkembang, perhatikan pemikiran Moms sendiri dan pesan yang Moms sampaikan ke anak dengan kata-kata dan tindakan.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | verywellfamily.com |
Penulis | : | Puput Sarintiya |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR