Nakita.id - Moms, kita semua tahu bahwa tidak ada sesuatu yang instan di dunia ini, terlebih dalam meraih tujuan atau impian.
Kita dituntut untuk gigih dan tidak mudah menyerah sampai mencapai tujuan kita.
Begitu pula dengan anak-anak.
Mereka perlu memahami bahwa apa yang mereka inginkan tidak selalu mudah didapatkan.
Penting bagi orangtua mengajarkan sikap "pantang menyerah" pada anak, supaya ia dapat bertahan dalam kesulitan yang dihadapinya.
Anak tidak selamanya menjadi anak-anak, mereka akan tumbuh menjadi orang dewasa dan banyak kesulitan yang harus dihadapi.
Baca Juga: Merinding! Roy Kiyoshi Sebut Sosok Ini Selalu Buntuti Boy William, 'Gue Merinding Bro'
Bantu anak agar berusaha keras meraih impian dan cita-citanya dengan mengajarkannya untuk menjadi orang yang pantang menyerah.
Berikut cara-caranya yang dikutip dari laman Verywellfamily:
1. Biarkan anak menemukan passion-nya
Sebagian besar anak mungkin belum memiliki "passion" tetapi ketika mereka bertambah besar, mengejar sesuatu yang telah mereka impikan akan membantu memotivasi mereka untuk bekerja keras dan tekun agar sukses.
Salah satu ciri orang yang pantang menyerah adalah mereka sangat termotivasi untuk mencari kebahagiaan melalui keterlibatan yang terfokus pada tujuan atau impiannya.
Dengan membiarkan anak menemukan hasratnya sendiri mungkin sedikit memerlukan waktu yang lama.
Karena anak biasanya masih bingung dan mencari-cari apa yang sebenarnya mereka minati dan inginkan.
Jadi, biarkan anak menemukan passion mereka dengan sendirinya.
2. Tempatkan anak dalam kegiatan di luar zona nyamannya
Sebagai orangtua, Moms harus mendorong anak untuk mencoba dan melakukan kegiatan yang mungkin menantang.
Mendorong anak mencoba hal-hal baru memberinya kesempatan untuk membuktikan bahwa mereka dapat melakukan apa saja.
Banyak orang percaya bahwa jika kita pandai atau tidak pandai dalam keterampilan, itu karena kita dilahirkan seperti itu alias "takdir".
Kepercayaan ini membuat banyak anak mudah menyerah jika mereka tidak segera berhasil mencapai impiannya.
Beri anak kesempatan untuk mengejar setidaknya satu hal yang sulit, suatu kegiatan yang membutuhkan kedisiplinan untuk berlatih.
Dengan melakukan hal yang sulit dan menantang, akan melatihnya agar tidak mudah menyerah dalam menggapai mimpinya.
3. Biarkan anak sedikit frustrasi
Kebanyakan orangtua tidak mau melihat anak-anak mereka berjuang dan kesusahan.
Tetapi membiarkannya berjuang dengan caranya sendiri adalah cara penting supaya anak belajar.
Ketika anak Moms berhadapan dengan keterampilan, aktivitas, atau olahraga yang sulit untuk dikuasainya, tahan keinginannya untuk berhenti melakukannya atau menyerah.
Biarkan anak sedikit frustasi dalam menyelesaikan kesulitannya, dengan begitu anak akan belajar memecahkan masalahnya sendiri sehingga mereka bisa bertahan.
Bila Moms terlalu khawatir dengan kefrustasian anak dan menyuruhnya berhenti, justru ini akan membuat anak selalu merasa tidak mampu mengatasi kesulitan yang dihadapinya.
Anak akan merasa tidak percaya pada dirinya sendiri bahwa ia sebenarnya bisa menghadapi tantangan.
Mengizinkan anak untuk menyerah dengan hal sulit hanya akan mengajarkan mereka bahwa berjuang bukanlah bagian dari kerja keras dan mereka tidak akan pernah bisa melihat hasil menakjubkan apa yang terjadi setelah mereka bekerja keras.
4. Ajarkan pola pikir yang berkembang
Seorang pakar mengatakan bahwa cara terbaik agar anak pantang menyerah adalah dengan mengajarkan mengenai pola pikir untuk berkembang dan maju.
Orang-orang dengan "mindset berkembang" lebih tangguh dan cenderung terdorong untuk berjuang karena mereka percaya bahwa kerja keras adalah bagian dari proses dan mereka tidak percaya bahwa kegagalan adalah kondisi permanen.
Baca Juga: Gizi Saat Hamil 6 Bulan: Konsumsi Makanan Ini untuk Mengurangi Potensi Autisme pada si Kecil
Dalam mindset berkembang, anak memahami bahwa bakat dan kemampuan mereka dapat dikembangkan melalui upaya, pengajaran yang baik, dan ketekunan.
Pola pikir yang berkembang dibentuk oleh orangtua melalui bahasa dan perilaku yang dicontohkan pada anak.
Untuk mendorong mindset berkembang, perhatikan pemikiran Moms sendiri dan pesan yang Moms sampaikan ke anak dengan kata-kata dan tindakan.
5. Bertukar pikiran bersama
Jika anak sedang berjuang, salah satu hal terbaik yang dapat Moms dan Dads lakukan adalah mencegahnya berhenti pada titik rendah.
Alih-alih, gunakan pengalaman itu sebagai cara untuk mengajarkan ketahanan dan peluang untuk sukses.
Ajak anak bertukar pikiran bersama dan buat rencana tentang tindakan apa yang akan ia ambil dan bagaimana ia melakukannya.
Tetapi biarkan anak mencari solusinya sendiri terlebih dahulu.
Jika Moms melihat bahwa anak benar-benar kesulitan dan tidak tahu harus berbuat apa, barulah peran Moms dan Dads sebagai orangtua dibutuhkan.
Beri saran pada anak agar mereka menemukan jalan keluarnya
Baca Juga: Perubahan Drastis Hidup Betrand Peto, Dapat Mobil Pribadi hingga Manggung di Berbagai Kesempatan
6. Ajarkan bahwa kegagalan itu biasa
Ceritakan tentang kegagalan Moms sendiri, dan bagaimana Moms bertahan dan bisa menjadi lebih tangguh.
Anak belajar dari orang di sekitar mereka, bila Moms ingin anak menangani kesulitan dengan baik maka Moms harus memberi contoh nyata padanya.
Dengan menceritakan kegagalan dan cara Moms bertahan, ini akan memotivasi anak untuk meniru cara Moms bertahan menghadapi kesulitan.
7. Ajarkan tentang proses dan bukan hasil
Tujuan dari suatu tugas bukanlah kesempurnaan.
Jika Moms menuntut hasil yang sempurna dari anak, ini akan membuatnya merasa bahwa Moms tidak percaya akan kemampuannya.
Jelaskan bahwa setiap orang pasti memiliki proses yang sulit sebelum mencapai keberhasilan.
Moms bisa menceritakan cerita dari tokoh-tokoh inspiratif untuk meningkatkan motivasinya.
Baca Juga: 5 Cara Mengajarkan Manajemen Waktu Pada Anak yang Wajib Diketahui
Dengan demikian anak akan memahami bahwa tidak ada proses yang mudah di balik keberhasilan.
Jadi anak harus melalui proses yang sulit terlebih dahulu untuk sebuah keberhasilan.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | verywellfamily.com |
Penulis | : | Puput Sarintiya |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR