Nakita.id- Hipospadia adalah cacat lahir yang terjadi pada bayi- laki-laki karena pembukaan uretra tidak terbentuk di ujung penis.
Pada sebagian kasus, lubang kencing terletak di bagian bawah kelamin.
Menurut Asosiasi Urologi Kanada kondisi ini terjadi pada sekitar satu dari setiap 250 anak laki-laki.
Para peneliti tidak yakin apa yang menyebabkan hipospadia berkembang selama kehamilan.
Ini sering terjadi secara kebetulan, tetapi juga bisa diwariskan.
Gejala dari hipospadia bisa dilihat dari percikan urin yang tidak normal saat buang air kecil, kulup hanya menutupi bagian atas kelamin, dan bentuk kelamin melengkung ke bawah.
Penyebab bayi laki-laki bisa menderita hipospadia adalah Moms mengandung di atas usia 35 tahun, mengalami obesitas saat hamil, dan terpapar asap rokok atau pesisida saat hamil.
Mengutip dari laman Todaysparent, berikut beberapa penjelasan seputar Hipospadia pada anak:
Bagaimana hipospadia didiagnosis?
Hipospadia didiagnosis dengan pemeriksaan fisik setelah bayi lahir.
Beberapa kasus mungkin tidak segera terlihat tetapi kebanyakan kasus hipospadia bisa terlihat dengan pemeriksaan dokter.
Bayi yang menderita hipospadia tidak boleh disunat karena mereka kemungkinan akan membutuhkan kulit ekstra untuk perbaikan selama operasi.
Kondisi lain yang umumnya dikaitkan dengan hipospadia adalah chordee.
Chordee adalah suatu kondisi ketika penis melengkung ke bawah, yang juga memiliki tingkat keparahan yang bervariasi mulai dari lengkungan ringan hingga tikungan yang lebih ekstrem.
Banyak bayi laki-laki yang terlahir dengan hipospadia juga memiliki kulup yang tidak lengkap.
Lalu, apa efek samping dari hipospadia?
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | todaysparent.com |
Penulis | : | Puput Sarintiya |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR