Beberapa produk kemasan biasanya menggunakan BPA ini, seperti botol plastik dan kemasan berbahan kaleng.
Bahkan sedotan plastik pun juga mengandung BPA lo, Moms.
Bisa dibayangkan Moms, Dads, bahkan Si Kecil sering menggunakan sedotan plastik untuk minum, dan itu hampir setiap hari bukan?
Ini menunjukkan bahwa kita secara terus-menerus terpapar racun ini, sedangkan bahan kimia ini cepat di metabolisme oleh tubuh.
Moms mungkin bertanya-tanya seberapa bahayanya paparan BPA dalam struk belanjaan yang hampir setiap hari Moms terima.
Robin Berzin, MD dari Parsley Health, mengutip John Warner, PhD dan presiden Warner Babcock Institute for Green Chemistry, mengatakan bahwa kulit menyerap BPA dan menyebabkan paparan yang lebih lama bila dibandingkan dengan penyerapan makanan.
Artinya, tubuh terus menyerap bahan kimia tersebut walaupun Moms telah membuang struk belanjaan tersebut.
Paparan BPA dari struk belanjaan lebih besar daripada paparan melalui sumber lain (misalnya barang kaleng).
Bukan hanya BPA yang menjadi masalah dalam hal risiko kesehatan yang diakibatkan oleh struk belanjaan, begitu juga dengan BPS.
BPS alias bisphenol S ini juga bersifat estrogenik.
Jadi, BPA dan BPS ini sama-sama bahan kimia yang mengganggu hormon di dalam tubuh.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Wellandgood.com |
Penulis | : | Puput Sarintiya |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR