Nakita.id - Sebagai seorang ibu rumah tangga, Moms hampir setiap hari bersama Si Kecil, bukan?
Moms selalu ada bermain dengan Si Kecil, menenangkannya ketika menangis, menyusuinya,dan masih banyak aktivitas yang Moms lakukan bersama Si Kecil.
Karena selalu bersama Si Kecil, Moms dapat menyaksikan pertumbuhan dan perkembangannya setiap hari, kebiasaannya,dan perubahan sikapnya.
Namun apakah Moms memperhatikan sesuatu yang sedikit tidak biasa pada Si Kecil?
Seperti Si Kecil yang tampak berkedip jauh lebih jarang dibanding dengan orang dewasa atau saudaranya yang lebih tua.
Jika ya, apakah Moms penasaran? atau justru Moms khawatir itu tanda jika Si Kecil mengalami masalah kesehatan?
Mengutip dari Flohealth, berkedip merupakan salah satu refleks yang paling singkat dan paling halus dalam tubuh manusia.
Manusia membutuhkan sepersepuluh detik untuk berkedip dan dalam waktu yang sesingkat itu diperlukan untuk membersihkan partikel debu dan melapisi permukaan mata yang mencegah dehidrasi pada mata.
Berkedip juga melindungi mata dari cahaya yang terlalu terang dan rangsangan berbahaya lainnya.
Saat berkedip, otak bekerja bersama-sama dengan mata untuk menjaga apa yang di sekitar terlihat normal.
Selama hari biasa, orang dewasa akan berkedip sekitar 15 kali setiap menitnya.
Tentu saja ini bervariasi sesuai dengan lingkungan.
Jika berada di lokasi yang berasap atau berdebu mungkin akan berkedip lebih banyak karena kelopak mata bekerja untuk melindungi permukaan mata dari iritasi lingkungan.
Banyak penelitian telah menunjukkan, Si Kecil berkedip jauh lebih jarang daripada orang dewasa.
Baca Juga: Minum Air Putih Tidak Harus 8 Gelas Perhari, yang Penting Moms Tahu Kapan Anak Membutuhkan Air
Mungkin hanya beberapa kali dalam satu menit, dan mungkin lebih sedikit lagi.
Rata-rata bayi berkedip antara 2 atau 3 kali semenit menurut beberapa peneliti.
Mengapa bayi tidak berkedip?
Masih ada banyak hal tentang berkedip yang tidak dapat dipahami dengan baik, tetapi para peneliti telah mengungkapkan beberapa teori untuk menjelaskan perbedaan aktivitas berkedip antara bayi dengan orang dewasa.
Karena kedipan mata tampaknya berkontribusi pada pelumasan mata, beberapa dokter menyarankan agar bayi lebih sedikit berkedip karena mata mereka yang lebih kecil kurang rentan terhadap dehidrasi.
Ahli lain mengatakan bayi kurang berkedip karena mereka secara aktif mengonsumsi rangsangan visual di dunia sekitar mereka.
Ini mirip dengan apa yang kadang-kadang diamati pada orang dewasa yang benar-benar sibuk dengan tugas yang menuntut kerja mata, seperti menatap komputer.
Sekitar usia 2 bulan, bayi akan mulai tertarik pada tampilan hal-hal di sekitar mereka.
Pada tahap perkembangan ini, otak dan matanya telah maju ke titik di mana ia dapat melihat hal-hal yang lebih jauh dan merasakan detail yang lebih besar daripada sebelumnya.
Terkadang jika Moms memperhatikan, Si Kecil sering kali menatap Moms tanpa berkedip karena mereka terpukau dengan Moms yang ada di depannya.
Apa pun masalahnya, ini adalah bagian perkembangan yang normal bagi bayi untuk berkedip lebih jarang daripada orang dewasa, dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan, Moms.
Baca Juga: Ngeri! Struk Belanjaan yang Moms Terima Ternyata Dapat Mengganggu Hormon Dalam Tubuh
Sebaliknya, apa yang terjadi jika Si Kecil justru sering berkedip?
Peneliti mengatakan bahwa anak laki-laki lebih banyak berkedip daripada anak perempuan, dengan rasio sekitar 2:1.
Sama halnya dengan bayi yang jarang berkedip, bila bayi sering berkedip juga bukan merupakan masalah serius kok, Moms.
Si Kecil sangat ingin tahu tentang dunia luar dan benar-benar tertarik pada bagaimana segala sesuatu terlihat atau berubah.
Ia hanya terpesona oleh bagaimana dunia luar menjadi berbeda dalam penampilan sebagai akibat dari seberapa banyak ia membuka atau menutup matanya.
Ketika rasa ingin tahu ini mencapai puncaknya, Moms mungkin akan melihat Si Kecil membuka mata secara luas dan menutupnya dengan kuat.
Namun apabila Si Kecil jarang mengedip atau sering mengedip diikuti kemerahan atau air mata yang tidak biasa, atau sensitivitas berlebih terhadap cahaya matahari sebaiknya Moms segera memeriksakannya ke dokter.
Sinar matahari yang terlalu terang akan menyebabkan kedipan dan atau menyipit yang normal, baik pada orang dewasa maupun pada bayi.
Jika Si Kecil menghabiskan banyak waktu di bawah sinar matahari, mata sensitif mereka membutuhkan perlindungan.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | flo.health |
Penulis | : | Puput Sarintiya |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR