Perlu diketahui, faktor risiko terbesar persalinan prematur antara lain pola makan yang tidak sehat dan gaya hidup seperti merokok, minum alkohol atau penggunaan obat-obatan terlarang seperti narkoba.
Studi baru ini didasarkan pada data dari studi Norwegian Mother and Child Cohort, yang melibatkan 66.000 wanita Norwegia yang melahirkan antara tahun 2002 dan 2008.
Para wanita ini mengisi kuesioner tentang kebiasaan makan mereka selama empat sampai lima bulan pertama kehamilan.
Baca Juga: Dilangsungkan Tertutup dan Matikan Kolom Komentar, Tengok Mesranya Potret Pernikahan Jill Gladys dan Billy Soelaiman
Para peneliti mengklasifikasikan makanan mereka sebagai diet "baik", diet "tradisional", dan diet ala western.
Diet "baik" itu terdiri dari sayuran mentah dan dimasak, salad, buah, sereal dari serelia utuh, kacang-kacangan, daging unggas, serta susu rendah lemak.
Sementara diet "tradisional" yang terdiri dari kentang rebus, ikan, saus, margarin, puding beras, susu rendah lemak dan sayuran yang dimasak.
Yang terakhir, diet ala "western" yakni diet yang mengandung camilan asin, cokelat, permen, kue, kentang goreng, roti, saus tomat, gula manis minuman, produk daging olahan, dan pasta.
Meski kemungkinannya tidak 100 persen, tetapi ibu hamil tidak boleh meremehkan apalagi makan-makanan yang tidak bergizi atau lebih banyak makan junk food.
Nah Moms, tak ada salahnya untuk mencoba cara di atas guna mencegah kelahiran prematur.
Baca Juga: Tak Hanya di Tangan Perempuan, KB Juga Bisa Dilakukan Oleh Lelaki Lewat Cara Ini!
Source | : | nakita |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR