Refluks
Nama panjang dari refluks adalah gastro-esofagus reflux (GOR).
Bayi mengalami refluks karena katup otot di ujung pipa makanan yang menjaga makanan tetap di dalam lambung belum sempurna.
Ini berarti ketika perut bayi penuh, makanan dan asam lambung bisa mengalir kembali ke atas pipa makanan.
Refluks dapat menyebabkan bayi memuntahkan sedikit susu setelah menyusu dan juga membuatnya cegukan.
Bayi juga akan batuk jika susu yang masuk tidak mengalir ke arah yang tepat.
Kejadian ini masih dianggap normal dan Moms tidak perlu khawatir.
Namun, pada kasus yang lebih parah, refluks dapat menyebabkan bayi sakit, lebih sering setelah menyusu.
Ia mungkin akan menangis dan sering batuk.
Ada beberapa hal yang dapat Moms lakukan menurut Dr Natalie:
Cobalah untuk membuat posisi bayi tegak selama 20 sampai 30 menit setelah menyusui dan baringkan tubuhnya ke sisi kiri ketika bayi akan tidur, sehingga susu mengalir lancar dari pintu esofagus (hanya jika bayi sudah mampu berguling atau jika tidak, selalu posisikan bayi tidur telentang untuk keselamatan).
Jika masalah tetap terjadi dan dapat mempengaruhi kemampuannya untuk menambah berat badan, periksakan ke dokter untuk mengontrol refluks.
Kebanyakan kasus masalah ini akan sembuh secara alami saat bayi bertambah usia.
Pyloric stenosis
Ini adalah kondisi langka yang dapat menyebabkan bayi terpaksa muntah dalam waktu setengah jam setelah makan.
Pyloric stenosis kemungkinan besar dimulai ketika bayi berusia sekitar enam minggu, tetapi bisa muncul setiap saat sebelum ia mencapai empat bulan.
Pyloric stenosis terjadi karena otot yang mengendalikan katup dari perut ke dalam menebal.
Hal ini untuk mencegah makanan dan susu mengalir masuk ke usus sehingga makanan tetap berada di lambung atau dimuntahkan.
Ini biasanya dapat diatasi dengan operasi kecil, namun konsultasikan ke dokter anak terlebih dahulu.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | nakita |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR