Nakita.id - Banyak ahli gizi mengatakan diet ketat akan percuma jika pola tidur kita berantakan.
Bahkan sebuah penelitian mengungkapkan satu malam begadang sama seperti 6 bulan mengonsumi makanan tinggi berlemak.
Jadi sebaiknya Moms meninggalkan kebiasaan waktu tidur yang tidak teratur jika ingin mendapatkan tubuh yang sehat dan ideal.
Baca Juga: Anak Suka Begadang? Cara Ini Bisa Membuatnya Tidur Lebih Awal Lho
Moms mungkin belum mengetahui mengapa begadang bisa berpengaruh pada kenaikan berat badan.
Para peneliti membandingkan antara efek kurang tidur dengan pilihan makanan tinggi lemak terhadap sensitivitas insulin dalam tubuh.
Ketika sensitivitas insulin rendah, maka tubuh akan memompa insulin ke dalam darah yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
BACA JUGA: Hati-Hati Moms! Hindari Makan 6 Buah Ini di Pagi Hari Bisa Bahaya
Untuk mendapatkan hasil penelitian, para peneliti mengukur sensitivitas insulin dalam dua kelompok anjing jantan.
Satu kelompok anjing dianalisa setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak selama enam bulan.
Adapun kelompok lainnya dianalisa setelah tidak tidur selama 1 malam.
Dari kedua kelompok tersebut, ditemukan kelompok anjing yang tidak tidur 1 malam mengalami penurunan sensitivitas insulin sebesar 33%.
Sedangkan pada kelompok anjing yang mengonsumsi makanan tinggi lemak selama enam bulan panjang, mengalami penurunan sensitivitas insulin sebesar 21%.
Artinya, kurang tidur selama 1 malam memiliki kemungkinan lebih besar dalam meningkatkan risiko diabetes, ketimbang makan tinggi lemak selama 6 bulan.
Baca Juga: Miliki Masalah Pencernaan, Pria Ini Langsung Koma Setelah Begadang Hampir 2 Minggu Berturut-turut
"Studi kami menunjukkan satu malam kurang tidur dapat merugikan sensitivitas insulin layaknya mengonsumsi makanan tinggi lemak," kata Dr Josiane Broussard yang dilansir dari Kompas.com.
Penelitian ini menunjukkan, tidur yang cukup sangat penting untuk memertahankan kadar gula darah dan mengurangi risiko penyakit metabolik seperti obesitas dan diabetes.
Menanggapi penelitian tersebut, Dr Caroline M. Apovian, juru bicara The Obesitas Society mengatakan:
"Sangat penting bagi para praktisi kesehatan untuk menekankan pentingnya cukup tidur kepada pasien mereka.
Banyak pasien memahami pentingnya diet seimbang, tetapi mereka belum memiliki pandangan yang jelas tentang bagaimana pola tidur bisa sangat mempengaruhi keseimbangan dalam tubuh".
BACA JUGA: Ini Suhu Kamar Tebaik Untuk Tidur, Bisa Bikin Awet Muda Lo, Moms!
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | nakita,kompas |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR