3. Aktif
Bantu anak memahami bahwa Moms ingin lebih dekat dengannya secara pribadi.
Tak perlu meneriaki anak untuk membuatnya mendengarkan.
Karena semakin dekat hubungan Moms dengan anak, semakin ia akan memperhatikan dan mendengarkan.
Hal ini juga menunjukkan, apa yang Moms inginkan adalah penting untuk sedikit berusaha lebih sabar dalam menghadapi anak.
4. Tetap Positif
Ketika memasuki usia batita, mereka baru akan mulai belajar mencari tahu arah.
Jadi semakin banyak Moms berbicara, semakin sedikit anak akan mengerti maksud Moms.
Anak biasanya hanya mulai memahami konsep-konsep negatif seperti tidak ada dan tidak.
Nah, Moms dapat mulai berbicara dengannya dengan menggunakan kata yang bernilai positif, namun tidak perlu yang terlalu panjang kalimatnya, misalnya “Ayo” “Silahkan”.
5. Tenang
Kebiasaan orangtua yang meneriaki anak agar mau mendengarkan sebenarnya adalah salah satu bentuk komunikasi yang buruk.
Semakin Moms berteriak, ia tetap tak ingin mendengarkan dan justru akan membuatnya kesal hingga menangis kencang.
Yang perlu Moms lakukan adalah berbicara dengan kesan yang lebih tenang.
Hampiri anak, bicaralah dengan pelan, dan mintalah anak melakukan apa yang Moms mau.
Dengan tetap mempraktikkan cara ini, anak mulai akan memahaminya dengan baik.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Tanpa Memberi Label, Begini Cara Mengarahkan Anak Agar Masa Depannya Sukses
Source | : | nakita |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR