3. Diabetes gestational
Jika Moms sebelumnya tak menderita diabetes, hamil anak kembar meningkatkan risiko Moms mengalami penyakit ini.
Ketika Moms hamil anak kembar, Moms akan mengalami kesulitan menjaga level gula darah pada tingkatan normal.
Kasus diabetes gestational juga dapat terjadi pada kehamilan tunggal, tetapi kemungkinannya hanya 5%.
Sedangkan pada kehamilan kembar, kemungkinannya bisa naik 2 kali lipat.
4. Hyperemesis Gravidarum
Kehamilan kembar meningkatkan risiko Moms mengalami kondisi ekstrem mual dan muntah, yang biasa disebut hyperemesis gravidarum.
Mengalami kondisi ini memang lebih mengganggu ketimbang berisiko bagi kesehatan janin maupun Moms.
Namun jika mual dan muntah terjadi sangat parah, Moms bisa kehilangan 5% berat badan.
Jika telah sampai tahap tersebut Moms perlu dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Ini Cara Mencapai Klimaks Bersamaan dengan Pasangan Agar Hubungan Intim Lebih Menyenangkan
5. Kelahiran prematur
Hamil anak kembar berisiko Moms akan mengalami kelahiran prematur.
Kelahiran bayi kembar dapat diprediksi sekitar setelah 20 minggu, dan sebelum 37 minggu.
Hanya 40% kehamilan kembar berjalan hingga akhir waktu normal kehamilan.
Rata-rata jika Moms hamil anak kembar, kelahiran akan terjadi pada minggu ke-35.
Source | : | Kompas,Very Well Family |
Penulis | : | Salmaa Awwaabiin |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR