Nakita.id - Saat anak mengalami diare, sebaiknya jangan panik.
Jika panik, penanganan yang diberikan justru jadi tidak tepat.
Selama diare, tubuh kehilangan lebih banyak cairan dan bukan tak mungkin anak bisa mengalami dehidrasi.
Maka, jangan sampai salah saat melakukan penanganan.
Baca Juga: Cara Mudah dan Cepat Sembuh dari Penyakit Diare Bagi Ibu Hamil
Bila keliru, diare bisa berakibat fatal atau menyebabkan kematian.
Hal ini umumnya disebabkan beberapa kesalahan saat menangani diare pada anak, seperti:
1. Anak diare perlu menghindari susu
Bila penyebab diare adalah alergi susu sapi (yang ditandai dengan tinja berlendir serta berdarah yang muncul setelah pemberian susu sapi dan sudah dibuktikan tidak terdapat infeksi bakteri) atau intoleransi laktosa (yang ditandai perut kembung, ruam popok, dan tinja asam) dianjurkan untuk mengganti susu sesuai dengan kondisi masing-masing.
Namun bila jelas penyebabnya bukan susu, maka pemberian susu tetap diperbolehkan.
Bahkan pada kasus ini, susu sangat dianjurkan untuk meningkatkan asupan.
Pemberian nutrisi yang cukup akan membantu proses pemulihan anak.
2. Saat anak diare ganti susu anak dengan susu bebas laktosa
Ini juga kesalahan menangani anak diare yang sering dilakukan, yakni mengganti susu anak menjadi susu bebas laktosa padahal anak tidak menunjukkan tanda intoleransi laktosa.
Anggapannya, susu ini khusus untuk anak diare, apa pun penyebab diarenya.
Karena rasanya berbeda dengan susu biasa, anak yang sedang diare sering kali menolak susu bebas laktosa sehingga asupan nutrisinya berkurang.
Perlu ditekankan, susu yang sifatnya khusus untuk kondisi khusus diberikan atas rekomendasi dokter.
Jadi, sebaiknya tidak menentukan sendiri tanpa rekomendasi dokter ya Moms.
Source | : | nakita |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR