Nakita.id - Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang mematikan.
Dilansir dari Nakita, terdapat lebih dari 150 ribu orang per tahun yang didiagnosis menderita kanker payudara.
Selama ini, tenaga medis kerap mengungkapkan gejala awal kanker payudara berupa benjolan di payudara.
Ternyata selain adanya benjolan pada payudara, beberapa gejala lain bisa menunjukkan tanda kanker payudara pada wanita.
Berikut ini merupakan 8 gejala kanker payudara yang kerap tidak disadari oleh wanita:
1. Berubahnya tekstur kulit di sekitar payudara
Jika area sekitar puting menjadi kasar, atau bersisik merupakan salah satu gejala yang harus diwaspadai.
Atau area sekitar payudara terasa tebal dari pada lainnya, Moms harus hati-hati.
National Cancer Institute menyatakan bahwa pasien juga merasakan adanya perubahan suhu menjadi lebih hangat daripada biasanya.
Terkadang kulit juga terlihat seperti terserang eksem.
Namun tanda ini tidak dialami semua orang. Hanya penderita kanker payudara langka jenis paget yang mengalaminya.
2. Sekitar payudara terasa sakit
Benjolan yang muncul di sekitar payudara biasanya tidak menyebabkan rasa sakit.
Namun sebagian pasien mengeluhkan hal ini. Rasa sakitnya terasa berbeda dengan ketika Moms sedang datang bulan.
Nyeri yang muncul biasanya disebabkan karena ada tumor yang mendorong jaringan sehat di dalam payudara.
Baca Juga: Anak Sering Pusing? Ternyata Ini 5 Dampak Buruk Sering Minum Es
Inflamasi karena sel kanker pun dapat menyebabkan sakit di sekitar payudara.
3. Puting mengeluarkan cairan
Jika Moms sedang tidak menyusui atau hamil, tetapi ada cairan yang keluar dari puting, Moms harus berhati-hati.
Jenis cairannya pun beragam mulai dari yang kental, berair, berwarna putih, kuning, atau bahkan merah.
Mayo Clinic mengatakan hal ini terjadi karena biasanya sel kanker mulai berkembang di area sekitar puting.
Baca Juga: Angkat Kaki Selama 20 Menit Setiap Hari ke Tembok dengan Rutin, Ini Manfaat yang Dirasakan Tubuh
Akhirnya kelenjar yang memproduksi ASI pun terpengaruh dan mengeluarkan cairan.
Walaupun tidak selalu disebabkan oleh kanker, kondisi ini menunjukkan tidak sehatnya payudara.
4. Kulit terasa seperti kulit jeruk
Perubahan tekstur kulit payudara adalah tanda inflamasi sedang terjadi.
Hal ini menyebabkan sel kanker yang muncul dapat digolongkan sebagai sel yang agresif.
Baca Juga: Rela Turunkan Berat Badan hingga 20 Kg, Rosa Meldianti Gagal Ikut Ajang Miss Earth 2020, Mengapa?
Mereka menumpukkan cairan getah bening di area payudara sehingga mengakibatkan pembengkakkan dan teksturnya berlubang.
Dokter bisa menyebut perubahan ini sebagai peau d'orange karena penampilannya mirip dengan kulit jeruk.
5. Perubahan kelenjar getah bening
Kelenjar getah bening adalah kumpulan jaringan sistem imun yang berfungsi untuk menyaring cairan dan menangkap sel yang berbahaya untuk tubuh.
Jika ada pembengkakan di sekitar area ketiak, disitulah kelenjar getah bening berada.
Pembengkakan adalah tanda bahwa sel kanker sudah menyebar. Getah bening adalah tempat pertama yang diinfeksi oleh sel kanker.
6. Perubahan berat badan secara tiba-tiba
Menurut Amaerican Cancer Society, kenaikan atau penurunan berat badan yang berlangsung secara tiba-tiba harus diwaspadai.
Meskipun tidak hanya salah satu gejala awal kanker, Moms harus waspada jika berat badan berubah secara drastis.
7. Inversi pada puting
Kanker payudara bisa menyebabkan perubahan sel-sel yang ada di dalam puting.
Pada sebagian kasus, puting akan mengalami pembalikan sehingga masuk ke dalam payudara atau yang dikenal dengan inversi.
8. Masalah pencernaan
Masalah pencernaan juga bisa disebabkan oleh gejala awal sel kanker telah menyerang tubuh Moms.
Jika Moms buang air besar setidaknya sekali dalam sehari, maka jangan khawatir akan penyakit yanag mematikan ini.
Jika Moms mengalami satu dari beberapa gejala kanker payudara tersebut, segeralah konsultasi ke dokter.
Namun jika belum, segeralah mencegah dengan melakukan pola hidup yang sehat agar selalu sehat.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Health line |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR