Nakita.id - Bahagia dan lega, itulah yang Moms rasakan setelah melahirkan buah hati yang menggemaskan.
Memiliki anak merupakan babak baru dalam hidup Moms dan Dads, dimana Si Kecil akan mengisi hari-hari Moms dan Dads.
Berstatus sebagai orangtua, tentunya Moms dan Dads bertanggung jawab atas tumbuh kembang Si Kecil.
Mengurus buah hati memiliki tantangan tersendiri yang terkadang membuat stres.
Baca Juga: Tanpa Melabel, Ini Rahasia Pola Asuh Orang Tua Agar Anak Tumbuh Cerdas #LovingNotLabelling
Seiring pertumbuhan Si Kecil, ia akan semakin aktif dan sering rewel.
Tak jarang rengekan dan sikapnya yang tak bisa diam membuat stres dan kesal.
Namun, sebelum Moms kesal dan kehilangan kesabaran, ingatlah hal berikut ini untuk meredam emosi Moms:
1. Ingatlah bahwa Si Kecil belum tahu arti kedisiplinan
Si Kecil selalu menginginkan kesenangannya, jika ia senang melakukan sesuatu, maka ia akan melakukannya tanpa berpikir terlebih dahulu.
Terkadang kesenangannya adalah hal yang membuat Moms stres seperti mengacak-acak mainan, mengotori lantai, melempar barang-barang di rumah, dan sebagainya.
Ingat Moms, Si Kecil belum mengerti apa itu kedisiplinan.
Butuh waktu baginya untuk mengerti, bersabarlah karena seiring bertambahnya usia ia akan mulai disiplin kok, Moms.
Untuk itu, latihlah Si Kecil untuk disiplin secara perlahan, jangan memarahinya ya, Moms.
2. Si Kecil bergantung pada orangtua
Ketika Si Kecil membutuhkan sesuatu, terkadang yang bisa dilakukan hanyalah merengek dan menangis.
Terkadang Moms harus begadang karena Si Kecil menangis di malam hari.
Baca Juga: Jangan Emosi Kalau Anak Merengek, Ada Cara Sederhana Menghentikannya
Tapi ingat, ini tidak akan berlangsung lama, dan bukankah ini adalah risiko sebagai orangtua?
Ketika Si Kecil dewasa nanti, mungkin Moms akan merindukan masa-masa ini.
3. Si kecil mencintai Moms dan Dads
Ulah Si Kecil seperti melempar boneka ke wajah Moms, atau menjambak rambut mungkin memang menjengkelkan ya, Moms.
Tapi itulah cara Si Kecil menunjukkan rasa cintanya pada Moms.
Terkadang Si Kecil hanya ingin bermain atau menarik perhatian Moms.
Ajaklah ia bermain dan nikmatilah hari-hari bersama Si Kecil.
Baca Juga: Cara Menunjukan Kasih Sayang pada Anak Tanpa Terkesan Memanjakan
4. Si Kecil tidak menyimpan memori permanen
Apa yang Moms lakukan mungkin tak akan tersimpan selamanya di dalam memori Si Kecil.
Ia akan lupa apa yang telah Moms lakukan untuknya, seperti saat Moms sedang mendisiplinkannya.
Ketika ia sudah tumbuh besar nanti, ia mungkin tidak mengingat kebiasaan apa yang telah Moms dan Si Kecil lakukan.
Maka, nikmati saja tingkah menjengkelkan Si Kecil ya, Moms.
5. Marah hanya akan memperburuk keadaan
Ketika Moms tidak bisa membendung emosi, terkadang Moms memarahinya dengan nada tinggi.
Ini akan mempengaruhi kepribadian Si Kecil lo, Moms, ia mungkin akan membenci Moms dan berpikir bahwa Moms orang jahat.
Tetapi bila Moms mengasuhnya dengan cinta dan kesabaran, itu sangat berarti baginya, Si Kecil akan merasa disayangi.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Marahi Anak, Ini Trik Mudah Bikin Si Kecil Suka Makan Sayur dan Buah
6. Ingatlah tawa Si Kecil
Ketika Si Kecil berulah dan membuat Moms kesal, sebaiknya urungkan niat Moms untuk marah.
Ingatlah bagaimana dulu Moms sangat menginginkan kehadirannya di kehidupan Moms.
Ingat bagaimana Si Kecil tersenyum dan tertawa riang.
Dengan begitu, rasa kesal di hati Moms akan hilang.
7. Pada saatnya nanti momen ini akan berlalu
Ingat, tanpa terasa Si Kecil akan bertumbuh dengan cepat.
Tiba-tiba Si Kecil sudah semakin besar dan tanpa disadari Moms merindukan masa-masa saat Si Kecil masih balita.
Saat Si Kecil sudah semakin besar, Moms akan merasakan bahwa ia enggan bermain lagi bersama Moms, bahkan sudah tidak mau dicium oleh Moms.
Baca Juga: Pengakuan Kehidupan Nia Ramadhani yang Tidak Banyak Orang Tahu, Termasuk Awal Mengasuh Anak?
Nah, nikmatilah masa-masa menjadi ibu untuk Si Kecil ya, Moms.
Didik Si Kecil dengan penuh cinta dan kesabaran.
Semoga, dengan membaca 7 hal di atas, stres dan kekesalan Moms terhadap Si Kecil akan hilang.
Source | : | Nakita.id |
Penulis | : | Puput Sarintiya |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR