Nakita.id - Menjadi seorang penghafal Alquran menjadi cita-cita banyak orang Muslim.
Tak sedikit pula orangtua yang menyekolahkan anaknya di pesantren agar tumbuh menjadi penghafal Alquran atau hafiz sejak dini.
Namun, kisah pilu justru menimpa seorang bocah laki-laki sebelum dirinya menyandang gelar hafiz.
Mengutip 'Tribun Style' dari 'Malay Mail', bocah berumur 11 tahun bernama Mohamad Thaqif Amin Mohd Gaddafi harus meregang nyawa.
Bocah asal Johor Malaysia ini meninggal dunia lantaran disiksa oleh petugas asrama sekolah tahfidz tempatnya menempa ilmu agama.
Mohamad Thaqif yang sempat dilarikan ke Rumah Sakit Sultan Ismail, Johor menghembuskan napas terakhirnya usai dua hari menjalani perawatan.
Sebelum meregang nyawa, kaki Mohamad Thaqif harus diamputasi karena mengalami infeksi akibat penyiksaan.
Kisah yang viral di Negeri Jiran ini bermula ketika buku harian Mohamad Thaqif Amin ditemukan oleh pihak keluarga.
Dalam buku harian tersebut, bocah laki-laki itu menceritakan penyiksaan yang dialaminya.
Pilunya, dalam buku harian tersebut tercurah isi hari Mohamad Thaqif yang ingin pindah sekolah.
Thaqif menuliskan pesan khusus tersebut, yang ditujukan kepada ibu dan juga guru sekolahnya.
"Besok, aku ingin menelepon ibuku. Aku ingin mengatakan kepadanya bahwa ingin pindah karena kemarin aku dipukul tanpa alasan."
"Dia (petugas asrama) menyuruhku mencuci nampan tetapi itu bukan giliranku, tetapi dia terus memaksa. Lalu aku mencuci cangkirku," tulis Mohamad Thaqif Amin.
"Setelah aku mencuci cangkir dan ingin meletakkannya, dia meninju pantatku.
Aku tidak tahan lagi. Ya Allah, tolong buka hati kedua orang tuaku, dan semoga Ustaz Afdol dan Sheikh Fahmi mengizinkanku untuk pindah.
Tolong beri hamba harapan ya Allah. Amin," lanjutnya dalam buku harian itu seperti yang dikutip dari World of Buzz.
Selain buku harian, ditemukan pula catatan di dalam Alquran Mohamad Thaqif yang berisi keinginannya menjadi hafiz dalam kurun waktu dekat.
Ternyata, niatan Mohamad Thaqif untuk menjadi seorang hafiz tidak padam meski mendapatkan siksaan.
"Aku ingin jadi hafiz dalam waktu dua tahun ini, aku bisa melakukanya.
Kau bisa melakukannya Thaqif!" tulis Mohamad Thaqif Amin.
Ia pun menuliskan catatan yang berisi hal-hal yang harus dilakukan untuk meraih impiannya itu.
"Cara-cara untuk menjadi seorang hafiz: Dengarkan nasihat ayah ibu. Jagalah zholat lima waktu. Menghafalkan surat-surat yang lebih mudah terlebih dahulu," sambungnya.
Terkait hal ini, Pemerintah Johor menuliskan ucapan belasungkawanya kepada orangtua dan keluarga korban.
"Atas nama pemerintah negara bagian dan seluruh Bangsa Johor, saya sedih atas kematian 'imam kecil' ini. Belasungkawa kepada orang tua dan keluarganya."
"Harapan dan impiannya untuk mengubah Al Quran sebagai jalan hidup sangat terpuji, Allah akan menempatkan jiwanya di antara orang-orang yang saleh," ungkap Datuk Ayub Rahmat dari Dewan Agama Islam Johor.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Tribun Style,World of Buzz,Malay Mail |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR