"Untuk masalah tempat Indonesia Mengajar telah hadir di beberapa kabupaten termasuk di 28 kabupaten di beberapa titik terluar atau pun tertinggal, salah satunya Aceh Singkil.
Saat ini Aceh Singkil adalah daerah kedua pengajar kedua yang hadir di sana mendukung baik itu guru, kepala sekolah, siswa, dan pemerintah daerah untuk mengembangkan pendidikan.
Nah bicara tentang kenapa Aceh Singkil? Aceh Singkil ini masuk ke dalam satu kategori daerah cukup tertinggal karena memang secara geografis letaknya perbatasan Sumatera Utara dan Aceh.
Jadi memang secara geografis kurang mumpuni dan yang kedua adalah memang secara kualitas bisa dikatakan infrastruktur atau pun pendidikannya masih sangat kurang.
Pernahkah teman-teman mendengar Pulau Siluit? Atau Desa Lae Balno? Nah itu salah satu desa di mana ada pulau kecil di Aceh Singkil yang memang secara teritoral itu masuk Sumatera Utara atau Aceh dan memang akses ke sana sulit.
Lebih sulit akses pendidikannya dibandingkan akses pariwisatanya. Makanya Indonesia Mengajar hadir di sana untuk kita sama-sama mendorong.
Kita percaya guru-guru di Indonesia punya potensi yang sangat besar khusus di bidang pendidikan bukan berarti saya katakan guru-guru di sana tidak memiliki kualitas yang baik hanya saja perlu disatukan lagi untuk bisa menyampaikan apa yang ingin mereka sampaikan.
Mereka (guru) tahu ilmunya tapi penyampaiannya kurang, nah untuk itu kita upayakan mulai dari Aceh Singkil," jelas Sidik Eka Hermawan, Project Director Business Partnership Unit Indonesia Mengajar.
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR