Nakita.id - Para ahli merekomendasikan setiap ibu untuk memberikan ASI eksklusif untuk enam bulan pertama kehidupan bayi. Tapi, meski hampir semua perempuan bisa menyusui, ada sejumlah ibu yang tidak bisa atau tidak disarankan menyusui bayinya.
Bisa jadi, seorang ibu tidak bisa menghasilkan persediaan ASI sehat, karena diharuskan minum obat atau menjalani perawatan medis yang tidak aman saat menyusui.
Ada juga beberapa kondisi medis yang tidak selaras dengan menyusui. Dalam kasus lain, bayi lebih baik tidak mendapatkan ASI sama sekali, baik dalam botol atau melalui payudara. Berikut alasan beberapa perempuan tidak bisa atau tidak boleh menyusui:
Baca juga : 6 Langkah untuk Memudahkan Ibu Menyusui Bayi
1# Mempunyai pasokan ASI yang rendah
Pasokan susu yang rendah biasanya disebabkan dari hasil beberapa kondisi tertentu. Dengan perawatan dan pengobatan tepat, beberapa masalah bisa diatasi, sehingga ibu dapat meningkatkan persediaan susu.
Namun, beberapa masalah tidak bisa diperbaiki dengan mudah. Beberapa penyebab persediaan susu ibu rendah, meliputi:
- Jaringan kelenjar yang tidak mencukupi (payudara hipoplastik)
- Sindrom ovarium polikistik / PCOS (terganggunya fungsi ovarium pada perempuan yang berada di usia subur)
- Hipotiroidisme (kelainan pada kelenjar tiroid)
- Pernah operasi payudara sebelumnya, seperti mastektomi atau operasi pengurangan payudara
- Pengobatan radiasi untuk kanker payudara
Jika perempuan memiliki persediaan susu rendah, mungkin mereka tidak dapat menyusui secara eksklusif dan bayi harus diberikan susu formula atau donor ASI untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan nutrisinya.
Namun, menyusui bukan hanya sekadar nutrisi, sehingga Ibu tetap bisa meletakkan bayi ke payudara. Banyak bayi atau bahkan anak yang lebih tua usianya menyusui demi kenyamanan dan keamanan.
2# Mengalami ketergantungan obat ilegal
Penggunaan obat-obatan terlarang semisal golongan narkoba selama kehamilan dan menyusui, sangat berbahaya bagi ibu dan anaknya. Obat akan masuk ke dalam ASI dan disalurkan ke bayi.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Dini Felicitas |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR