Anak-anak di Skandinavia yang diberi kebebasan memanjat pohon, bermain api, berlatih menggunakan alat-alat, dan berjalan ke taman bermain di lingkungan mereka sendiri.
Menurut Kathleen Alfano, Ph.D., seorang spesialis pengembangan dan bermain, membiarkan anak beermain di luar membantu mereka mengeksplorasi lingkungan mereka, mengembangkan kekuatan otot dan koordinasi, dan meningkatkan kepercayaan diri.
Tidak memaksa anak belajar lebih awal
Orang tua Skandinavia terutama mengharapkan satu hal dari anak-anak mereka di tahun-tahun pertama: mereka menghabiskan waktu sebanyak mungkin untuk bermain.
Sekolah formal di sana umumnya dimulai ketika anak menginjak usia 6 sampai 7 tahun.
Kebanyakan orang tua dan guru prasekolah setuju bahwa anak-anak akan belajar apa yang perlu mereka pelajari saat mereka siap, dan tidak ada tekanan untuk mengajari anak-anak cara membaca dan menulis lebih awal.
Menurut Amanda Morgan, pelatih dan kosultan masa kanak-kanak, orang dewasa tidak bisa terburu-buru menyuruh otak anak-anak untuk belajar lebih banyak, lebih cepat, atau belajar dengan gaya orang dewasa.
"Dasar-dasar pembelajaran dibangun melalui permainan dan pengalaman. Dan anak-anak jangan sampai melewati tahap itu. Kurikulum yang ‘memaksa’ tidak membantu anak-anak untuk maju, tapi hanya mengabaikan peran penting yang sangat mendasar," kata Morgan.
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR