Nakita.id – Tahukah, kerusakan mata sekarang telah menjadi isu serius dunia? Apalagi masalah kebutaan, baik kebutaan yang terjadi saat dewasa maupun kebutaan yang terjadi pada bayi baru lahir.
Berikut ini fakta penting tentang mata yang didapat dari program Seeing is Believing, yang diprakarsai oleh Standard Chartered Bank.
Kerusakan Mata Isu Global
* Sebanyak 39 juta orang di dunia mengalami kebutaan, tetapi 80% dari kebutaan tersebut dapat dicegah, baik melalui perawatan maupun operasi.
* Setiap menit seorang anak menjadi buta dan 60% dari anak-anak buta tersebut meninggal dunia dalam waktu satu tahun.
* Jika tidak dilakukan tindakan tepat, jumlah orang dengan kebutaan di dunia akan meroket hingga 76 juta orang di 2020.
* Sebanyak 145 juta orang yang mengalami cacat penglihatan disebabkan oleh penyimpangan pembiasan mata (cacat mata minus atau plus)
* Dua per tiga dari orang dengan kebutaan di seluruh dunia adalah kaum perempuan dewasa dan anak-anak. Sebanyak 80% dari mereka hidup di negara-negara berkembang. Laki-laki dua kali lipat lebih mudah mendapat akses perawatan mata dibandingkan perempuan
* Sekitar 1,4 juta anak di bawah 15 tahun diperkirakan mengalami kebutaan di seluruh dunia, satu juta di antaranya berada di Asia dan 300.000 lainnya berada di Afrika
Mengapa Kebutaan Menjadi Isu Serius?
* Tiga penyebab kebutaan terbesar di dunia adalah katarak, trachoma. dan glaucoma, yang menyumbang lebih dari 70% dari semua kasus kebutaan. Katarak tetap menjadi penyebab utama dari kebutaan secara global, kecuali di banyak negara maju.
* Katarak menjadi penyebab utama bagi sekitar 39,1% dari kasus kebutaan di dunia atau menyerang sekitar 17,6 juta orang.
* Dampak biaya yang akan muncul dari produktivitas yang hilang akibat kebutaan yang dapat dicegah diperkirakan sekitar USD 200 milyar per tahun. Tanpa tindakan nyata, biaya tersebut dapat melambung hingga USD 300 milyar per tahun pada 2020
Kondisi Kebutaan di Indonesia
* Di Indonesia terdapat sekitar 3,5 juta orang (sekitar 1,47% dari populasi) mengalami kebutaan pada kedua belah mata.
* Sekitar 50--60% atau 1,5 juta orang mengalami kebutaan yang disebabkan oleh katarak.
* Indonesia menempati urutan ke-4 dalam daftar negara dengan tingkat kebutaan tertinggi di dunia. Penyebab utama kebutaan di Indonesia adalah: katarak, glaucoma, dan penyimpangan pembiasan mata (refractive errors).
* Tingkat kebutaan di Indonesia: 1,5% (angka ini termasuk tinggi dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara lainnya).
* Prevalensi kebutaan dipengaruhi faktor sosial ekonomi.
Kebutaan Bisa Dicegah
* Mencegah kebutaan menjadi salah satu upaya kesehatan paling efektif dan biayanya terjangkau. Biaya yang dapat dihemat secara global dengan mencegah kebutaan sebesar USD 223 miliar selama jangka waktu 20 tahun.
* Sekitar 1,4 juta anak berumur di bawah 15 tahun mengalami kebutaan. Faktanya, sekitar setengah dari kebutaan sejak kecil dapat dihindari dengan perawatan sejak dini dan penyembuhan cacat penglihatan sejak lahir, seperti pada katarak dan glaucoma.
* Secara global, sekitar 314 juta orang mengalami cacat penglihatan karena berbagai penyebab; 153 juta orang mengalami cacat mata (mata minus, mata plus, astigmatism).
* Hampir semua orang yang mengalamai masalah mata ini dapat memiliki penglihatan normal dengan bantuan kacamata, lensa kontak atau operasi mata.
* Program pencegahan kebutaan dapat membantu mewujudkan tujuan yang telah dicanangkan dalam Millennium Development Goals (MDG), termasuk MDG 1 (memerangi kemiskinan); MDG 2 dan 3 (akses terhadap pendidikan dan persamaan gender); MDG 4 (kematian anak), serta MDG 6 (memerangi penyakit).
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | je |
KOMENTAR